Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu ditutup melemah tipis 1,70 poin dipicu sentimen eksternal mengenai peluang The Fed menaikan suku bunga acuannya.

IHSG BEI ditutup melemah 1,70 poin atau 0,02 persen menjadi 6.597,21, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 3,90 poin (0,35 persen) menjadi 1.100,28.

Analis Lotus Andalan Sekuritas, Krishna Dwi Setiawan di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa pergerakan IHSG masih dipengaruhi sentimen eksternal, terutama mengenai peluang bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikan suku bunga acuannya.

"Sentimen masih sama seperti sebelumnya, tema besarnya tentang The Fed yang menegaskan untuk menaikan suku bunga sebanyak tiga kali bahkan hingga empat kali pada 2018 ini," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa investor asing yang kembali melakukan aksi lepas saham turut menahan laju IHSG. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp846,77 miliar pada Rabu (28/2) ini.

Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan IHSG relatif lebih baik dibandingkan pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang tertekan cukup dalam. Pelemahan IHSG masih relatif terbatas, mengingat sentimen fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kondusif.

Sentimen selanjutnya, ia menambahkan bahwa pelaku pasar saham di dalam negeri akan mencermati kinerja keuangan emiten kuartal pertama pada 2018 ini. Laporan kuartal pertama itu menjadi salah satu gambaran kinerja ke depannya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 432.738 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,642 miliar lembar saham senilai Rp13,757 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 204 saham menurun, dan 118 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 321,62 poin (1,44 persen) ke 22.068,24, indeks Hang Seng melemah 423,94 poin (1,36 persen) ke 30.844,72 dan Straits Times melemah 22,45 poin (0,63 persen) ke posisi 3.517,94. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018