Jakarta (ANTARA News) - Ketua Panitia Pelaksana (OC) Piala Presiden 2018, Berlinton Siahaan, mengungkapkan penyelenggaraan turnamen sepak bola pramusim tersebut menghasilkan keuntungan sebesar Rp9 miliar.

Uang keuntungan tersebut, lanjut Berlinton, Rp5 miliar di antaranya diberikan kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

"Selain itu, sebagian keuntungan juga dipakai untuk membiayai perbaikan Stadion Utama Gelora Bung Karno," kata Berlinton merujuk pada sejumlah kerusakan yang ditimbulkan terhadap SUGBK akibat partai final, dalam acara penutupan Piala Presiden 2018 di Jakarta, Rabu.

"Alokasi sisanya akan ditentukan setelah ada pembicaraan dengan Presiden," ujarnya menambahkan.



Baca juga: Pukul Bali United 3-0, Persija juara Piala Presiden 2018

Piala Presiden 2018 digelar pada 16 Januari-17 Februari 2018 dan diikuti oleh 20 tim dari Liga 1 dan Liga 2. 

Seluruh pertandingan kejuaraan edisi ketiga setelah penyelenggaraan tahun 2015 dan 2017 tersebut berakhir dengan partai final yang dilangsungkan di SUGBK, Sabtu (17/2). Dalam partai pamungkas itu, Persija Jakarta berhasil menaklukkan Bali United dengan skor 3-0 dan berhak atas gelar juara.

Selama kurang lebih satu bulan pelaksanaan, Piala Presiden 2018 meraih pemasukan lebih dari Rp20 miliar hanya dari tiket. Itu belum dihitung dari sponsor dan lain-lain.

Untuk menjamin transparansi pemasukan dan pengeluaran uang miliaran rupiah tersebut, pihak penyelenggara Piala Presiden 2018 menggandeng salah satu perusahaan jasa keuangan terbesar di dunia yaitu PricewaterhouseCoopers (PwC) untuk melakukan audit.

Hasilnya, PwC menyebut aliran keuangan Piala Presiden 2018 bisa dipertanggungjawabkan.

"Hasil audit kami atas laporan penerimaan dan pengeluaran Piala Presiden 2018 adalah wajar dari awal sampai turnamen selesai," kata Territory Senior Partner PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Irhoan Tanudiredja.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018