Jakarta (ANTARA News) - Presiden Uzbekistan, Islam Karimov, dijadwalkan akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia untuk memperkuat kerjasama bilateral antara kedua negara. "Presiden Karimove dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia akhir tahun 2007 ini. Diharapkan akan lebih mempererat hubungan dan meningkatkan kerjasama kedua negara di segala bidang, terutama ekonomi, perdagangan dan pariwisata," kata Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tashkent dalam keterangan pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Kamis. Keterangan pers KBRI Tashkent itu bertalian dengan diadakannya seminar untuk memperingati 15 tahun hubungan diplomatik RI-Uzbekistan yang jatuh pada 28 Juni 2007. Disebutkan, Deputi Menteri Luar Negeri Uzbekistan Urusan Asia, Anvar Salikhbayev, salah seorang narasumber utama dalam seminar tersebut mengemukakan, kunjungan Presiden Karimov ke Indonesia itu akan menjadi kunci peningkatan hubungan bilateral, khususnya di sektor ekonomi dan investasi kedua negara. Menurutnya, dalam kunjungan itu, RI-Uzbekistan akan menandatangani sejumlah perjanjian termasuk di antaranya perjanjian perdagangan (trade agreement). Direktur Jenderal Asparaf Deplu RI, Alui Joelianto, dalam seminar tersebut menitik beratkan pada politik luar negeri bebas aktif dan mendorong pembangunan kerjasama saling menguntungkan dan bersahabat dengan setiap negara sahabat, khusunya antara RI-Uzbekistan. "Dalam mencermati hubungan bilateral Indonesia-Uzbekistan, Dirjen Alui mengingatkan pentingnya meningkatkan hubungan kedua negara yang telah terjalin semenjak Indonesia mengakui kemerdekaan Uzbekistan pada 31 Agustus 1991, dan mendukung keanggotaan Uzbekistan dalam PBB," kata siaran pers tersebut. Sementara itu, seminar yang berlangung di University of World Economy and Diplomacy (UWED) dan dimoderatori oleh Rektor UWED itu dihadiri sekitar 200 perserta, antara lain para akademisi, kalangan pejabat setempat, para diplomat negara sahabat, pengusaha, dan wartawan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007