PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (28/2) mengutuk serangan bom rakitan di Wilayah Mopti, Mali, yang menewaskan empat prajurit pemelihara perdamaian dari Bangladesh dan membuat empat prajurit lagi luka serius.

Peristiwa itu terjadi sehari setelah enam anggota Angkatan Bersenjata Mali juga meninggal akibat peledak rakitan di Mali Tengah.

"Sekretaris Jenderal mengingatkan serangan yang ditujukan kepada prajurit pemelihara perdamaian PBB bisa menjadi kejahatan perang berdasarkan hukum internasional dan pelakunya harus ditangkap dan dihukum," kata Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric, di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Xinhua.

"Perbuatan pengecut ini takkan menggoyahkan tekad MINUSMA untuk mendukung Pemerintah Mali dalam upaya mereka guna melindungi warga sipil dan mendampingi rakyat Mali dalam upaya mewujudkan perdamaian dan kestabilan," kata pernyataan tersebut.

Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi PBB (MINUSMA) didirkan pada 2013 untuk mendukung proses politik dan melaksanakan tugas yang berkaitan dengan keamanan.

MINUSMA diminta mendukung pemerintah peralihan Mali dalam menjaga kestabilan negeri itu dan melaksanakan peta jalan peralihan.

(Uu.C003)

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018