Jakarta (ANTARA News) - PT Honda Prospect Motor (HPM) melihat kenaikan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi tidak akan mengganggu penjualan mobil Honda.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) merilis daftar harga BBM terbaru dengan mencatatkan kenaikan harga pada mayoritas nonsubsidi (Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite) mulai 25 Februari 2017. 

"Secara umum sih tidak ada (dampak) tapi tergantung kenaikannnya berapa besar dan timingnya seperti apa," kata Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT HPM di Jakarta, Kamis.

Meski kenaikan harga BBM yang terjadi sebelumnya memang pernah berdampak pada penjualan mobil, namun berdasarkan sejarah terdahulu, menurut Jonfis dampak yang terjadi tidak akan terlalu besar jika sosialisasi dilakukan secara benar.

Lebih dari itu, HPM tak khawatir dengan penjualan mobil atas kenaikan BBM karena Honda memiliki teknologi yang mampu menghemat bahan bakar.

"Fokus kami tentunya bagaimana bisa mendeliver running cost yang rendah setelah membeli mobilnya. Kalau harga BBM naik, saya rasa konsumen logikanya mereka akan lebih memilih mobil yang hemat bahan bakar," kata Jonfis.

Honda memiliki fitur Eco Assist dan ECON Mode untuk membantu mencapai efisiensi bahan bakar yang lebih baik saat berkendara.

Fitur efisiensi bahan bakar diakui Jonfis menjadi salah satu prioritas utama oleh pembeli first car atau mobil dengan segmen medium low di bawah Rp200 juta, meski demikian dari waktu ke waktu Jonfis melihat segmen medium up akan juga merasakan bagaimana running cost bisa mempengaruhui keputusan membeli mereka.

"Walaupun memang kadang-kadang model menjadi data tarik. Makanya, model tidak selalu menjadi daya tarik untuk segmen tertentu. Ada mobil yang meluncurkan model baru belum tentu yang lain mati," ujar Jonfis.

BBM jenis Pertamax per liternya di wilayah Jakarta naik dari Rp8.600 menjadi Rp8.900, Pertamax Turbo naik dari Rp9.600 menjadi Rp10.100.

Jenis BBM Pertamina Dex naik dari sebelumnya Rp9.250 per liter menjadi Rp10.000, dan Dexlite naik dari sebelumnya Rp7.500 menjadi Rp8.100, dan Pertalite dari Rp7.500 menjadi Rp7.600.

Sementara BBM Premium tidak mengalami perubahan yaitu Rp6.450 per liter.

Kenaikan terjadi tidak hanya di Jakarta, namun juga di beberapa daerah lainnya. Misalnya, untuk wilayah Sumatera, harga Pertamax mayoritas naik sebesar Rp100, untuk per liternya.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018