Lombok Tengah (ANTARA News) - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pertemuan Annual Meeting IMF-World Bank yang akan diselenggarakan di Bali pada Oktober 2018 membuat nama Indonesia semakin di dunia internasional.

"Banyak hal yang kita dapat dari pertemuan ini. Salah satunya Indonesia semakin dikenal," ujar Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau KEK Mandalika, Lombok Tengah bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Agus D W Martowardojo, Kamis.

Luhut, menyebutkan pelaksanaan Annual Meeting IMF-World Bank akan dihadiri 18 ribu hingga 20 ribu delegasi dan peserta yang datang ke Bali. Termasuk, nantinya mereka akan mengunjungi Pulau Lombok.

"Jadi semua kita pastikan semua siap, termasuk NTB," terangnya.

Ia mengungkapkan, saat Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, IMF, Christine Lagarde, mengaku gembira dengan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai Indonesia.

"Mereka juga mengakui bagaimana Ibu Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI Agus D W Martowardojo bisa mengatur moneter dan fiskal, itu dibuat berimbang. Sehingga kita punyak masalah inflasi rendah, pertumbuhan ekonomi kita bagus walaupun di sana sini masih banyak kita perbaiki, seperti pendidikan kita perbaikin," jelas Luhut Binsar Pandjaitan.

Selain itu, IMF melihat pasar Indonesia memiliki masa depan yang lebih baik. Sehingga NTB memiliki masalah inflasi rendah, pertumbuhan ekonomi juga bagus. Walaupun di sana sini masih banyak diperbaiki, pendidikan juga diperbaiki.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan progres pembangunan KEK Mandalika di Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

"Saya kira dibanding setahun yang lalu, progresnya sudah luar biasa sekarang," ujarnya.

Sebagai destinasi yang diputuskan dikunjungi secara keseluruhan pembangunan infrastruktur dasar di kawasan seluas 1.175 hektare tersebut ditargetkan sudah rampung pada bulan September 2018.

"Tadi sudah kita dengar bersama pemaparan dari PT ITDC seluruh pembangunan pada di bulan September sudah rampung. Kalau yang belum kita bereskan dan bersihkan," katanya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018