Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dihebohkan oleh kabar disitanya sebuah kapal pesiar mewah yang memasuki perairan Indonesia di sekitar Benoa, Bali, 28 Oktober kemarin.

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri menyita kapal Equanimity yang ditaksir bernilai 250 juta dolar AS atau Rp3,5 triliun di Tanjung Benoa, Bali.

"Hari ini Bareskrim Polri menyita kapal Equanimity di Pelabuhan Benoa, Bali," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya, Rabu malam kemarin.

Menurut Agung, kapal ini adalah barang bukti yang diduga hasil kejahatan pencucian uang di Amerika Serikat.

Media massa asing seperti kantor berita Reuters menyebut yacht mewah itu diincar oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat sebagai bagian dari penyelidikan skandal korupsi gila-gilaan bernilai miliaran dolar AS yang melibatkan lembaga dana milik pemerintah Malaysia, 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB.

Skandal korupsi 1MDB sempat  mengguncang Malaysia dan bahkan disebut-sebut oleh media massa internasional, antara lain Forbes, sebagai skandal korupsi terbesar di Asia.

Seperti apakah skandal korupsi 1MDB itu?

Mengutip sbs.com.au edisi 12 Mei 2017, 1MDB dibeli oleh pemerintah Malaysia pada 2009. Najib Razak menjadi ketua dewan penasihat 1MDB tak lama setelah dia menjadi perdana menteri Malaysia tahun yang sama.

Lembaga dana ini ditujukan untuk mendukung proyek-proyek strategis nasional demi memacu pertumbuhan ekonomi Malaysia dan menarik investasi asing. Dalam perjalanannya lembaga ini malah menimbulkan malapetaka.

Sejak 2009, banyak investasi 1MDB gagal, sampai kemudian pada akhir 2014 lembaga dana ini dililit utang 12 miliar dolar AS (sekitar Rp165 triliun) dan kesulitan membayar utang ini.

1. Aliran dana 900 juta dolar

Tiba-tiba pada Juli 2015, Wall Street Journal, mengutip bocoran hasil investigasi pemerintah Malaysia, melaporkan bahwa sekitar 900 juta dolar AS (sekitar Rp12,29 triliun) dana 1MDB telah masuk ke rekening pribadi Najib, tepatnya rekening AmBank, sebuah bank Malaysia. Pemindahan uang perusahaan itu terjadi antara 2011 dan 2013.

Najib spontan marah atas tudingan dalam laporan ini dan balik menuduh laporan itu sebagai bagian dari konspirasi untuk menggulingkan pemerintah. Najib berkilah bahwa uang yang nangkring dalam rekening-rekeningnya itu adalah sumbangan dari seorang pangeran Kerajaan Arab Saudi.

Najib kemudian memecat Wakil Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yang pernah memintanya menjelaskan dana-dana dalam rekeningnya itu.

Pemerintah Malaysia juga buru-buru mengganti jaksa agung dan menghentikan kerja komisi penyelidikan 1MDB.

Baca juga: Bareskrim sita kapal pesiar mewah senilai Rp3,5 triliun

Akibatnya ratusan ribu orang turun ke jalan-jalan Kuala Lumpur untuk menyeru Najib mundur dari jabatan. Unjuk rasa ini bahkan melibatkan mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.

Tidak lama setelah skandal korupsi itu terkuak ke publik, Kevin Morais yang menjabat Deputy Public Prosecutor (semacam jaksa agung muda tindak pidana umum), diculik di siang bolong. 12 hari kemudian jenazahnya ditemukan di dalam drum berisi semen yang dibuang di sebuah rawa.

Keluarga Morais kemudian mengatakan bahwa orang terkasih mereka itu sedang menyelidiki skandal korupsi melibatkan Najib ketika hilang karena diculik.

2. Investigasi jadi mengglobal

Setelah melakukan investigasi, jaksa agung Malaysia yang baru, Apandi Ali, pada Januari 2016 menyimpulkan Najib bebas dari segala tuduhan berkaitan dengan skandal itu.

Namun beberapa negara di seluruh dunia, mulai Swiss, Singapura, Inggris sampai Amerika Serikat, melanjutkan penyelidikan korupsi dan pencucian uang yang berkaitan dengan 1MDB.

Pada Juli 2016 Departemen Kehakiman AS mengumumkan telah menyita asset senilai 1,3 miliar dolar AS (sekitar Rp17,1 triliun) yang diduga berasal dari dana yang ditarik keluar dari rekening 1MDB.

Ini adalah penyitaan asset terbesar yang pernah dilakukan Departemen Kehakiman AS. Dan asset-asset ini termasuk kapal-kapal mewah, apartemen dan hak siar film 'The Wolf of Wall Street' yang didanai oleh anak tiri Najib, Riza Aziz.

Berdasarkan dokumen-dokumen yang disita, Departemen Kehakiman AS menyebut bahwa "orang nomor satu di Malaysia" terkait dengan dugaan pencucian uang. Orang nomor satu ini adalah pejabat senior Malaysia dan kerabat Riza.

Kendati begitu Najib selamat, bahkan makin menguatkan cengkeramannya pada Partai UMNO (United Malays National Organisation) yang sudah berkuasai selama 60 tahun sejak Malaysia merdeka.

Baca juga: Kapal pesiar Equanimity "ditahan" di Selat Bali

Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018