Tarakan (ANTARA News) - Murid Sekolah Dasar (SD) di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, terpaksa belajar di lantai karena pihak sekolah tidak memiliki meja dan kursi belajar.

Menanggapi kasus yang dialami muridnya, Kepala SD 30 Kota Tarakan, Joni Fransiskus di Tarakan yang dihubungi melalui telepon, Kamis, mengaku enam ruangan belajar di sekolahnya belum memiliki meja dan kursi belajar sejak setahun lalu.

Keenam ruangan belajar tersebut memang baru dibangun tanpa dilengkapi dengan meja dan kursi belajar sementara telah digunakan untuk proses belajar mengajar (PBM).

Ia mengatakan, kelas yang belum memiliki meja-kursi adalah ruangan belajar kelas 1 sebanyak dua ruangan, dua ruangan untuk kelas 2 dan dua ruangan lagi pada kelas lainnya.

"Proses belajar mengajar (PBM) pada kelas 1 dan 2 selama ini harus menerima pelajaran dari gurunya dengan menulis di lantai ruangan akibat ketiadaan meja dan kursi," kata dia.

Joni mengungkapkan, Pemkot Tarakan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat telah menganggarkan atas usulan sekolah ini.

Sebelumnya sekolahnya dijanjikan untuk pengadaan meja dan kursi belajar pernah dijanjikan untuk mengadakan meubiler pada empat ruangan di sekolahnya namun sampai saat ini baru direalisasikan 28 meja tanpa kursi.

Iapun menuturkan, untuk memperlancar PBM terpaksa orangtua murid menyediakan meja dan kursi untuk digunakan anak-anaknya untuk belajar di sekolah itu.

Langkah yang dilakukannya itu, kata dia, supaya tidak ada PBM pada sore hari.

Pewarta: Muhammad Rusman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018