Pawai Cap Go Meh yang diawali dari arak-arakan sembilan naga buatan Santo Yosep Singkawang Grup kemudian disusul para tatung itu dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, mewakili Presiden RI, Joko Widodo.
Disamping itu, hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Presiden Majelis Masyarakat Adat Dayak Nasional Cornelis, calon Gubernur Kalbar dr Caroline Margaret Natasha, para pejabat Provinsi Kalbar hingga Kota Singkawang serta undangan lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.
Dalam sambutannya, Lukman Hakim mengatakan, berdasarkan informasi, Cap Go Meh Singkawang tahun ini merupakan kegiatan terbesar bagi masyarakat Kota Singkawang.
"Kita mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Singkawang dan panitia. Semoga ke depan lebih ditingkatkan lagi kualitas penyelenggaraannya, kesejahteraannya dan pembangunan peradaban bersama," pintanya.
Menurutnya, warna warni Cap Go Meh di Singkawang menjadikan Kota Singkawang mendunia, apalagi Cap Go Meh ini merupakan agenda pariwisata nasional yang wajib ditonton oleh masyarakat luas.
Dia mengatakan, peringatan ini merupakan momentum yang tepat untuk introspeksi diri.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan bahwa di dalam Festival Imlek dan Cap Go Meh tahun ini telah tercatat rekor MURI terbanyak.
"Sebagai kota pariwisata yang maju di Kalbar, Singkawang merupakan tingkat toleransi terbaik di Indonesia," ujarnya.Selain itu juga, dengan meningkatnya pariwisata Kalbar, maka Pendapatan Asli Daerah Kota Singkawang bisa meningkat.
Sementara Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalbar, Kartius mengatakan, bahwa kegiatan Festival Imlek dan Cap Go Meh Singkawang sudah menjadi agenda nasional.
"Kita berterima kasih kepada tentara dan polisi yang telah menjaga keamanan dan juga seluruh masyarakat Kalbar yang sudah bertoleransi dan menghormati pertunjukan negeri ini," katanya.
Baca juga: Festival Cap Go Meh Singkawang resmi dibuka
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
