... saat menggunakan zat, ada dopamin yang keluar dalam jumlah cukup banyak dan akan menyebabkan pelepasan zat kimia lain yang membuat jadi rileks, nyaman...
Jakarta (ANTARA News) - Sudah banyak berita tentang seseorang yang pernag menjadi pecandu narkoba lalu kembali kecanduan narkoba. Atau minimal seorang pecandu narkoba tetap menjadi pecandu narkoba. Kenapa begitu?

Dokter spesialis kesehatan jiwa dari RS Persahabatan, dr Tribowo T Ginting SpKJ, kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat, mengupas masalah itu secara singkat. Dia menyinggung kemampuan ingatan di otak manusia sangat baik terlebih pada suatu hal yang bersifat nyaman.

"Di otak kita ada mekanisme memori yang cukup baik, sangat baik. Pada saat menggunakan zat, ada dopamin yang keluar dalam jumlah cukup banyak dan akan menyebabkan pelepasan zat kimia lain yang membuat jadi rileks, nyaman. Otak kita mengingat memori itu," kata Ginting.

Penggunaan narkoba yang bersifat stimulan dan depresan bisa menimbulkan efek nyaman yang memicu gairah ataupun ketenangan bagi penggunanya.

Efek nyaman inilah yang akan melekat secara kuat oleh si pengguna dan bisa kembali teringat oleh pengguna bahkan saat sudah tidak lagi menggunakan narkoba.

"Misal, lewat tempat dia memakai narkoba, atau lihat alat-alatnya, walaupun tidak ada zatnya itu bikin dia jadi pengen," kata dia.

Namun, Ginting menjelaskan, memori tentang penggunaan narkoba dan rasa nyaman yang melekat di otak si pengguna tergantung dengan jumlah dan jangka waktu pemakaian zat.

"Tergantung dia memakainya berapa banyak, dalam periode berapa lama. Kalau kombinasi, efeknya akan lebih banyak," kata dia.

Dia juga menjelaskan, apabila ada seseorang yang menggunakan lebih dari satu zat, misalnya yang bersifat stimulan seperti shabu-shabu dan alkohol, maka efek yang didapatkan akan menumpuk.

Shabu-shabu yang bersifat stimulan merangsang untuk lebih bergairah dan semangat, sementara alkohol bersifat depresan yang menenangkan. Jika keduanya digunakan bersamaan, maka efek yang ada akan bercampur.
 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018