"Proses evakuasi penyelamatan paus sperma yang terdampar di pantai Desa/ Kecamatan Jangkar, itu dilakukan pada Jumat (2/3) malam mulai sejak pukul 21.30 WIB hingga Sabtu dini hari pukul 00.30 WIB," kata Petugas Pangkalan Pengawasan Sumberdaya Kelauatan (PSDKP) Benoa Bali, Yuliono di Situbondo, Jumat dini hari.
Petugas gabungan dari BKSDA, PSDKP, Kemanan Laut, Polsek, dan Stapol Air serta relawan, lanjut dia, sengaja melakukan evakuasi penyelamatan paus pada siang hari karena khawatir pada siang hari banyak warga berdatangan dan ingin melihat secara dekat menggunakan jas aperahu nelayan setempay.
Dalam proses evakausi paus ini, katanya, juga melibatkan lima perahu nelayan dan tiga :"jet sky". Perahu nelayan bertugas menggiring paus ke tengah laut karena beberapa kali paus tersebut seakan enggan kembali ke tengah laut.
"Alhamdulillah evakuasi penyelematan paus sperma terdampar ini berhasil, dan kami sangat terbantu dengan adanya relawan yang berpartisipasi turut menyelamatkan hewan mamalia tersebut dengan menggunakan `jet sky`," katanya.
Dalam pantauan, evakuasi penyelamatan paus sperma ini tampak terlihat dua "jet sky" milik relawan Jasalindo berusaha menarik paus tersebut menggunakan tali yang sebelumnya sudah dililitkan ke badan paus oleh beberapa relawan penyelam.
Sebelumnya, paus sperma yang memiliki panjang 25 meter itu terdampar ke pantai Desa Jangkar, sejak Kamis malam dan selanjutnya berhasil diselamatkan ke tengah laut oleh petugas gabungan.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
