Pelatih Arema FC Joko Susilo kepada awak media di Samarinda, Sabtu, mengatakan tim berjuluk Laskar Wong Kito memiliki empat penyerang naturalisasi dan pemain lokal yang punya kemampuan dalam hal penyelesaian akhir.
" Kami sudah membuktikan di Piala Presiden 2018 kemarin, langkah kami harus terhenti oleh Sriwijaya FC, ini menjadi PR yang harus kita carikan solusi untuk laga final," kata Joko Susilo.
Menurut Joko, awalnya tim berjuluk Singo Edan" itu ikut berpartisipasi di PGK 2018 ini, dengan tujuan untuk memaksimalkan tim menghadapi Liga 1 2018.
Ia mengatakan, tujuan utama tersebut mulai bergeser, terlebih para suporter yang menginginkan Arema FC bisa meraih gelar kompetisi pra- musim, usai menumbangkan rival tim jawa timur Persebaya Surabaya dengan skor 2-0 di babak semi final.
" Kemarin kami lolos di fase grup dengan perjuangan yang tidak mudah, bahkan kami sempat menelan kekalahan dua kali, tapi saat ini kami bisa melalui perjalanan hingga akhir dan gelar juara sudah didepan mata, oleh sebab itu kami akan berjuang maksimal untuk meraihnya, " katanya.
Dalam laga derby Jatim melawan Persebaya kemarin, ada satu pemainnya yakni Ricky Oherolla yang mengalami cedera dan tidak bisa ditampilkan pada laga final.
Namun demikian Joko masih bisa bernafas lega karena, Alfarizi yang mendapatkan kartu merah saat menghadapi Mitra Kukar, sudah bisa dimainkan.
Pria yang akrab disapa Getuk tersebut enggan membebani pemainnya dengan target prestasi, Ia hanya mengharapkan Dendi Santoso dkk bisa tampil maksimal sepanjang pertandingan.
" Kami tahu bahwa Sriwijaya tim yang bagus dan ditunjang dengan kehadiran pelatih yang bagus pula, tapi kami Arema tak kenal menyerah dan akan kami buktikan dilapangan, inysa allah kerja keras kami akan membuahkan hasil positif," katanya juga.
Pewarta: Arumanto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
