Kuningan (ANTARA News) - Sepanjang kurang lebih 18 kilometer jalan utama penghubung antar kecamatan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tidak bisa dilalui oleh kendaraan akibat longsor serta pergerakan tanah, kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin.

"Kurang lebih ada 18 kilometer jalan yang rusak dan itu membuat akses warga terganggu. Jumlah tersebut tersebar di 15 titik dari lima Kecamatan di Kabupaten Kuningan," kata Agus Mauludin di Kuningan, Senin.

Akses jalan yang tertutup dan terputus itu merupakan jalan desa dan jalan utama yang tertimpa longsor. Dengan rincian terkena longsoran terdiri atas 42 titik dan 64 titik jalan amblas serta terputus.

Selain itu kata Agus, ada juga lima jembatan yang rusak akibat pergerakan tanah dan longsor, sehingga harus dibuatkan jembatan sementara yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

"Kami bersama relawan lainnya masih berupaya melakukan perbaikan dan pembukaan akses jalan yang tertutup longsor," katanya.

Baca juga: Sepuluh kecamatan di Kuningan tertimpa longsor

Dari 15 titik kerusakan jalan yang terputus saat ini sudah ada sekitar enam titik yang selesai diperbaiki atau dibuka kembali.

Sementara itu sembilan titik lainnya masih dalam proses pengerjaan, baik menggunakan alat berat maupun alat seadanya oleh masyarakat dan relawan.

"Perlahan jalan yang sempat terputus kita buka kembali dengan bantuan alat berat dan juga relawan serta masyarakat sekitar," tuturnya.

Kejadian longsor dan pergerakan tanah di lima kecamatan yang berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi beberapa waktu lalu dan mengakibatkan ribuan orang harus mengungsi akibat bencana tersebut.

Baca juga: Seribuan jiwa mengungsi akibat longsor di Kuningan
Baca juga: Ratusan rumah di Kuningan rusak akibat pergerakan tanah dan longsor

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018