Yangon (ANTARA News) - Pemerintah Myanmar akan merilis daftar pekerjaan yang tidak cocok untuk anak-anak di negara tersebut guna mencegah mereka bekerja dalam kondisi berbahaya, demikian laporan resmi Global New Light Myanmar.

Langkah tersebut bertujuan membantu melindungi hak anak untuk bertahan hidup, hak buruh dan hak atas pendidikan, demikian menurut laporan tersebut, seperti dikutip Xinhua, Senin.

Ada hampir 1,3 juta pekerja anak di Myanmar, 80 persen di antaranya berasal dari daerah pedesaan, menurut survei.

Myanmar telah meminta kerja sama untuk memberantas pekerja anak dan menerapkannya sebagai tugas nasional, dengan mengatakan bahwa proyek sejenis melibatkan semua orang.

Semua untuk secara aktif mengkoordinasikan dan mendiskusikan upaya ke depan dalam menghapus pekerja anak di Myanmar, kata Wakil Presiden U Myint Swe dalam sebuah rapat koordinasi Komite Nasional Pemberantasan Pekerja Anak Myanmar (MNCCLE), yang dipimpinnya, di Nay Pyi Taw baru-baru ini.

U Myint Swe menunjukkan bahwa masalah pekerja anak bukan hanya tantangan besar bagi Myanmar namun juga merupakan isu global yang berkaitan dengan kemiskinan dan bencana alam.

MNCCLE yang beranggotakan 37 orang dibentuk pada 5 Februari untuk melaksanakan program nasional pemberantasan pekerja anak, saat bekerja sama dengan organisasi lokal dan internasional.

Myanmar menandatangani Konvensi International Labour Organization (ILO) 182 untuk melarang dan menghapus bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak di tahun 2013 dan menyampaikan laporan pelaksanaannya pada 2015.

ILO telah menerapkan program empat tahun untuk penghapusan pekerja anak di Myanmar sejak 2013. Demikian Kantor Berita Xinhua.

 

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018