Parkland, Florida (ANTARA News) - Senat Florida, yang dikendalikan Partai Republik, Senin, mengecualikan sebagian besar guru dari rencana mempersenjatai para guru. Ini bagian dari tindakan menanggapi penembakan di sekolah, yang merenggut 17 nyawa pada bulan lalu.

Perubahan itu dirancang untuk meningkatkan dukungan dari banyak orangtua, penegak hukum dan anggota parlemen di kedua partai, yang keberatan mempersenjatai guru, termasuk Gubernur Rick Scott, anggota Partai Republik.

Penolakan itu diputuskan dengan pemungutan suara secara lisan sebagai bagian dari paket undang-undang Senat, yang disahkan beberapa waktu kemudian, 20-18, agar menaikkan usia minimum untuk membeli semua senjata di Florida hingga 21 tahun dan memberlakukan masa tunggu tiga hari untuk setiap pembelian senapan.

Usia minimum untuk kepemilikan senjata api secara nasional adalah berusia 21 tahun. Namun, seseorang dapat berusia 18 tahun untuk membeli senapan di Florida, tanpa masa tunggu.

Pihak berwenang mengatakan, pria tertuduh pembunuh 14 siswa dan tiga pendidik dewasa di SMA Marjory Stoneman Douglas bulan lalu di Parkland, Florida, berusia 18 tahun saat dia secara legal membeli senapan serbu AR-15 semi-otomatis yang digunakan dalam pembantaian itu.

RUU yang disahkan Senat Florida itu mewakili perseteruan dengan kelompok kepentingan hak kepemilikan senjata, Asosiasi Senapan Nasional, yang menolak pengajuan untuk menaikkan batasan usia atau menetapkan batas tunggu baru.

RUU tersebut sekarang berpindah ke Dewan Perwakilan Florida yang dikendalikan Partai Republik, di mana sebuah komite menyetujui undang-undang serupa pekan lalu. Tidak ada kabar langsung dari kantor gubernur tentang apakah dia akan mendukung undang-undang yang disahkan oleh Senat.

Senat Florida pada akhir pekan lalu menolak sebuah amandemen untuk melarang senjata penyerangan.

Setelah disahkan, rancangan undang-undang Senat mengumandangkan banyak pengajuan yang didukung Scott setelah pembantaian pada 14 Februari, termasuk kekuatan baru bagi polisi untuk sementara merebut senjata dari orang-orang yang secara tidak sadar telah melakukan atau dianggap membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain oleh pengadilan.

Hal itu juga memungkinkan polisi mengajukan petisi ke pengadilan untuk permintaan "perlindungan risiko," yang melarang seseorang dari memiliki senjata api jika orang tersebut dianggap berbahaya karena penyakit jiwa atau perilaku kekerasan.

Pihak berwenang mengatakan bahwa tersangka Parkland, Nikolas Cruz, memiliki sejarah masalah kejiwaan, banyak perlawanan dengan polisi setempat dan dikeluarkan dari SMA pada tahun lalu karena masalah disiplin. Penegak hukum federal dan lokal juga menyatakan menerima banyak peringatan tentang kemungkinan kekerasannya sebelum ia melakukan penembakan itu. 

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018