London (ANTARA News) - Pelaku usaha Indonesia memasok bahan bangunan guna memenuhi permintaan pasar Qatar akibat blokade ekonomi yang dilakukan negara-negara tetangganya.

Hal itu disampaikan mantan Duta Besar Indonesia untuk Qatar Deddy Saiful Hadi usai mengadakan pertemuan usaha dengan Wakil Ketua Kadin Qatar, Mohamed bin Towar al-Kuwari, AlJaber Engineering, Pejabat Al Faisal Holding, Qatar Business Association (QBA), demikian Minister Counselor KBRI Doha, Boy Dharmawan, kepada Antara London, Selasa.

Qatar tengah memulai berbagai proyek konstruksi mempersiapkan diri guna menghadapi kejuaraan Piala Dunia 2022. Kebutuhan bahan bangunan sangat besar di Qatar.

"Kami ingin memanfaatkan peluang pasar ini. Memasok kebutuhan bahan bangunan dari Indonesia ke Qatar akan lebih mudah jika jalur pelayaran langsung antar kedua negara sudah aktif, " ujar Deddy.

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari kunjungan delegasi yang dipimpin Deddy Saiful Hadi ke Qatar guna menindaklanjuti kerja sama setelah Indonesia dan Qatar menandatangani lima nota kesepahaman saat Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani berkunjung ke Indonesia Oktober tahun lalu.

Deddy berupaya untuk memaksimalkan peluang usaha setelah Qatar diblokade.

"Kami bertemu dengan pejabat Qatar Chamber dan AlJaber Engineering untuk membahas peluang bisnis di kedua negara. Perundingan membuahkan hasil dan pelaku usaha kedua negara diharapkan bekerja sama dalam sektor real estat dan konstruksi," ujar dubes Indonesia untuk Qatar periode 2012-2016 itu.

Delegasi juga memaksimalkan peluang di sektor pangan.

"Indonesia kaya akan produk makanan dan Qatar ingin memastikan persediaan kebutuhan pokoknya agar memadai. Dalam situasi seperti ini, kedua negara dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan ini," ujar konsultan pada Qatari Indonesian Business Council ini.

Selain itu, kerjasama yang sedang diupayakan adalah sektor kesehatan mengingat Indonesia unggul dalam sektor tersebut. Delegasi melakukan pertemuan dengan pejabat Hamad Medical Corporation dan Sidra Hospital untuk merealisasikan upaya kerjasama.

Delegasi juga menawarkan peluang investasi sektor pariwisata, real estat, pertambangan, ketahanan pangan dan sektor lainnya.

"Indonesia kaya akan sumber daya alam dan ada peluang investasi di sektor seperti pariwisata, real estat, pertambangan, ketahanan pangan, dan sektor lainnya," ujar Deddy.

Dalam kunjungan berlangsung sejak tanggal 3 hingga 6 Maret, delegasi usaha melakukan pertemuan antara lain Chairman Al Faisal Holding, Qatar Business Association (QBA), Sidra hospital, Hamad Hospital, Qatar Charity, Kamar Dagang dan Industri Qatar, Qatar Foundation. Pertemuan juga membahas kerjasama yang mencakup kesehatan, riset, investasi, infrastruktur perkeretaapian, jalan tol, revitalisasi kota dan perumahan dan peralatan asesoris militer.

Sementara itu Dubes RI untuk Qatar Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan apresiasinya dengan keberhasilan kunjungan delegasi yang dipimpin Deddy guna meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Ia juga menyampaikan apresiasinya atas kontribusinya meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.

Mantan Dubes Deddy sangat jeli memanfatkan momentum terbukanya peluang pasar di Qatar akibat krisis. Sebelum Qatar diblokade oleh negara tetangga dengan menutup jalur darat, laut dan udaranya, pasokan kebutuhan Qatar melalui negara tersebut khususnya makanan dan obat-obatan mencapai 90%.

Demikian pula kebutuhan lainnya khususnya bahan bagunan, besi dan lainnya untuk kebutuhan infrastruktur dan sektor konstruksi yang gencar dilakukan khususnya pembangunan stadion untuk persiapan pelaksanaan Piala Dunia FIFA 2022.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018