Jakarta (ANTARA News) - Putri Marino sempat sulit berkomunikasi dengan keluarga lantaran syuting di tempat terpencil.

Dalam film "Jelita Sejuba", aktris 24 tahun ini menghabiskan waktu sebulan di Natuna, Kepulauan Riau yang jadi latar belakang utama film tersebut.

"Enggak ada sinyal di Natuna," kata Putri usai konferensi pers peluncuran trailer "Jelita Sejuba" di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Putri Marino & Chicco Jerikho ingin pacaran setelah menikah

Sisi positifnya, dia bisa lebih berkonsentrasi pada karakter Sharifah, gadis Melayu dari Natuna yang menikah dengan seorang tentara. 

Tanpa distraksi dari dunia di luar syuting, peraih Piala Citra kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik tahun lalu itu bisa mengerahkan konsentrasi pada pekerjaannya. Media sosial yang biasanya bisa diakses setiap saat terpaksa ditinggalkan sejenak karena Internet terlalu lambat.

Baca juga: Putri Marino jadi istri tentara di "Jelita Sejuba" 

Putri yang akhir pekan lalu baru menikahi aktor Chicco Jerikho mengaku harus berpikir ulang bila kelak mendapatkan proyek serupa yang membuatnya sulit berkomunikasi dengan orang terkasih.

"Mikir-mikir, pasti. Kalau jauh, enggak bisa ngabarin, bakal susah ngabarin suami segala macam, berat sekali," katanya sembari tersenyum.

"Komunikasi itu paling penting, apalagi sama suami," dia menambahkan.

Dalam "Jelita Sejuba", Putri berperan jadi Sharifah, istri yang menanti kepulangan suaminya, tentara bernama Jaka (Wafda Saifan Lubis) yang mengabdi pada negara. 

Film berlatar belakang kepulauan Natuna, Riau, itu tayang pada 5 April 2018.

Baca juga: Kisah penantian istri tentara dituangkan ke film "Jelita Sejuba"

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018