Kepala SMAN 1 Yogyakarta, Rudy Prakanta di Yogyakarta, Rabu, mengatakan simulasi serta pendalaman materi bagi siswa kelas XII di sekolahnya digelar hingga empat kali, meski ia menilai seluruh siswanya telah terbiasa dengan sistem ujian nasional dengan media komputer itu.
"Semakin banyak simulasi siswa akan semakin matang mengerjakan," kata dia.
Menurut Rudy, disamping terus menerus memastikan kesiapan siswa, seluruh insfrastruktur seperti komputer serta server juga telah dipastikan mendukung kelancaran UNBK. Secara jumlah maupun kapasitasnya, ia memastikan ketersediaan komputer tidak ada masalah karena telah memeroleh bantuan sebanyak 21 komputer dari Kemendikbud.
Rudy menyebut seluruh siswa di SMAN 1 Yogyakarta dengan total sebanyak 288 siswa baik dari kelas IPA maupun IPS yang akan mengikuti UNBK pada April 2018.
"Meski secara sistem siswa lebih dimudahkan, kami berharap pelaksanaan UBNK mendapat dukungan dari PLN agar tidak ada pemadaman listrik karena kami belum memiliki genset," kata dia.
Sementara itu, Kepala SMAN 10 Yogykarta, Basuki mengatakan simulasi digelar sebanyak tiga kali. Sumlasi terakhir akan digelar pada 12 Maret 2018.
Menurut Basuki, simulasi pengerjaan soal serta berbagai persiapan lainnya meliputi kesiapan laboratorium komputer serta petugas proktor dan teknis telah disiapkan jauh sebelum masa persiapan UNBK secara serentak."Karena simulasi untuk memperkecil tingkat kesalahan dan pelaksanaan teknis bisa sesuai rencana," kata dia.
Ia mengatakan untuk SMAN 10 Yogyakarta jumlah komputer lebih dari cukup yakni mencapai 89 unit. Pelaksanaan UNBK pada April akan digelar cukup dalam dua sesi karena hingga saat ini sekolah itu telah memiliki empat laboratorium komputer.
Staf Sekretariat Ujian Nasional (UN) DIY Dwi Agus Mudiharto menyebutkan ada sebanyak 51.163 siswa dari 413 SMA/MA/SMK di DIY yang akan mengikuti UNBK. Ia memastikan seluruh sekolah dapat mengikuti UNBK secara mandiri.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
