"Menlu ke Moskow untuk kunjungan kerja bilateral di Rusia tanggal 12-13 Maret dan untuk pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov," ujar Arrmanatha.
Menurut dia, kunjungan Menlu RI ke Moskow itu merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Menlu Rusia Sergey Lavrov ke Jakarta pada Agustus tahun lalu.
Arrmanatha menyebutkan bahwa dalam pertemuan bilateral di Moskow, kedua Menlu akan membahas berbagai isu bilateral, terutama tentang persiapan kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia.
"Terkait rencana kunjungan Presiden Putin ke Indonesia masih terus dibahas untuk mencocokkan jadwal kedua kepala negara," kata dia.
Dalam pertemuan bilateral di Moskow, Menlu Retno dan Menlu Lavrov akan membahas berbagai upaya untuk meningkatkan kerja sama kedua negara, khususnya di bidang ekonomi.
Terkait perdagangan, nilai perdagangan bilateral Indonesia-Rusia pada 2017 mencapai lebih dari 2,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Ekspor unggulan Indonesia ke Rusia adalah produk perkebunan, seperti teh, kopi, dan kelapa sawit.
Selain itu, nilai investasi Rusia di Indonesia pun cukup besar, yakni mencapai 4,7 juta dolar AS pada periode Januari-September 2017.
Selanjutnya, Menlu Retno dalam pertemuan dengan Menlu Lavrov juga akan mendorong fleksibilitas visa kunjungan ke Rusia bagi warga negara Indonesia (WNI). Ada sekitar 12.000 orang WNI yang berkunjung ke Rusia pada 2017.
Menlu RI juga akan menyampaikan pencalonan Indonesia untuk maju menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 dan meminta dukungan Rusia, yang adalah anggota "Veto 5" PBB.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
