Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Khusus ASEAN-Australia (ASEAN-Australia Special Summit) di Australia pada 18 Maret 2018.

"ASEAN-Australia Special Summit yang akan dihadiri Presiden Jokowi pada 18 Maret bertujuan untuk mendorong kerja sama strategis antara Australia dan ASEAN," kata Benny Siahaan, Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Kamis.

Menurut Benny, pertemuan itu disebut sebagai KTT Khusus (Special Summit) karena menjadi pertemuan pertama kali antara kepala negara ASEAN yang dilakukan di luar wilayah negara-negara anggota ASEAN.

Dia menyebutkan beberapa rangkaian acara "Special Summit" tersebut yang diadakan di Australia, antara lain pertemuan ASEAN-Australia Business Summit, ASEAN-Australia Disaster Management, ASEAN-Australia Engagement, ASEAN-Australia Economic Partnership, ASEAN-Australia Counterterrorism Partnership.

Adapun dokumen utama yang akan dihasilkan dari ASEAN-Australia Summit itu adalah Sydney Declaration dan Nota Kesepahaman Kontra-Terorisme.

Sydney Declaration adalah dokumen yang akan diadopsi para kepala dan pemimpin negara ASEAN dan Australia yang berisi tentang komitmen rencana aksi ASEAN dan Australia.

Nota Kesepahaman Kontra-Terorisme - yang berisi tentang langkah kerja sama konkret Australia dan ASEAN dalam menanggulangi terorisme - akan ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dan akan disaksikan oleh para kepala dan pemimpin negara ASEAN dan Australia.

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018