Medan (ANTARA News) - Kondisi masyarakat Indonesia saat ini merupakan yang terburuk dalam 36 tahun terakhir, ujar Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI, Bomer Pasaribu. Hal itu dilihat dari melonjaknya angka kemiskinan serta meledaknya angka pengangguran, yang bila tak segera diatasi akan menjadi masalah besar bangsa, katanya dalam makalah yang disampaikan pada Sosialisasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 di Medan, Jumat. "Presiden SBY dalam Pidato Kenegaraan Januari lalu menyebutkan di Indonesia terdapat sebanyak 19,2 juta rumah tangga miskin atau sekitar 36,3 persen. Namun Bank Dunia menyebutkan 108 juta rumah tangga miskin (49 persen) di Indonesia dan merupakan yang terbesar dan terburuk dalam 36 tahun terakhir," ujarnya. Dia mengatakan, seiring dengan melonjaknya angka kemiskinan, angka pengangguran juga makin meledak. Tahun 2004, pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 9,7 persen, sementara tahun 2005 meningkat menjadi 10,3 persen. "Akibat parahnya kesulitan ekonomi, pengangguran diperkirakan meningkat menjadi 11,1 persen tahun 2006. Bila ditotal dengan seluruh jenis pengangguran di Indonesia tahun 2006 diperkirakan mencapai 41 persen atau lebih dari 40 juta orang," katanya. Kondisi ini diperparah dengan lemahnya manajemen pembangunan di hampir segala bidang, lemahnya institusi birokrasi, kuatnya oligarkhi Indonesia terutama di kalangan elit serta lemahnya kelas menengah yang seyogianya menjadi mesin kemajuan. "Ini semua membuat lemahnya daya saing Indonesia, sehingga diperlukan kebijakan ekonomi politik baru dengan paradigma baru pula," katanya. Deputi Otda Bappenas, Max Pohan, mengatakan, hingga tahun 2025 ada berbagai tantangan yang bakal dihadapi Indonesia, antara lain tantangan sosial budaya dan kehidupan beragama, tantangan perekonomian, sarana dan prasarana, politik, pertahanan dan keamanan, hukum dan aparatur, bidang wilayah dan tata ruang serta SDA dan lingkungan hidup. Meski banyak tantangan, namun menurut dia Indonesia juga punya modal dasar untuk pembangunan, yakni wilayahnya yang luas, kekayaan alam dan keanekaragaman hayati, jumlah penduduk yang besar serta perkembangan politik yang telah melalui tahap awal reformasi berupa demokratisasi dan desentralisasi. "Sasaran pokok pembangunan dalam 20 tahun ke depan antara lain terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia, berdaya saing, demokratis yang berlandaskan hukum, rasa aman dan damai, pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, negara yang mandiri dan maju serta peranan yang meningkat di dunia internasional," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007