Jakarta (ANTARA News) - Suzuki Indonesia mencetak kinerja ekspor yang melonjak sebesar 44 persen dari 44.125 unit sepanjang 2016 menjadi 63.568 unit pada 2017 berkat permintaan untuk model kendaraan Suzuki APV.

APV menjadi model Suzuki dengan catatan ekspor terbanyak sejumlah 16.308 unit disusul naiknya permintaan Suzuki Ertiga sebesar 95 persen dari 6.258 unit menjadi 12.196 unit pada tahun lalu.

"Suzuki APV sebagai model terbanyak yang diekspor ke berbagai belahan negara, membuktikan produk ini mampu diterima masyarakat dunia.  Berbagai medan dan kondisi tiap negara yang berbeda-beda mampu diakomodir oleh Suzuki APV," ucap Deputy Managing Director 4Wheel Suzuki Indomobil Sales (SIS) Setiawan Surya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Baca: Suzuki Ertiga buatan Indonesia diekspor hingga ke 25 negara

Ekspor Suzuki yang terdiri dari mobil utuh (completely built up/CBU) melejit sebesar 24,6 persen menjadi 28.504 unit pada 2017 dibandingkan dengan 2016 yang hanya sebanyak 22.861 unit. Ekspor mobil terurai (Completely Knock Down/CKD) Suzuki juga naik sebesar 65 persen menjadi 35.064 unit dari 21.264 unit.

Lonjakan volume itu membuat nilai ekspor Suzuki Indonesia menyentuh level tertinggi dalam enam tahun terakhir, sebesar Rp 5,2 triliun pada 2017. Jumlah itu naik 33 persen dari 2016 dengan detail total ekspor CBU mencapai Rp 2,9 triliun, CKD Rp 1,8 triliun, dan komponen Rp 500 miliar.

Ekspor Suzuki menyasar ke 56 negara dengan rincian sembilan negara Asia, delapan negara Timur Tengah, lima negara Afrika, empat negara Oseania, kemudian 30 negara Amerika Latin dan Karibia.

Baca: Suzuki bidik pangsa pasar 11 persen tahun ini

Seiring dengan melajunya bisnis ekspor, kebutuhan ekspor suku cadang juga bertumbuh.

Suzuki Indonesia mengekspor suku cadang terdiri dari Suzuki Genuine Part, Suzuki Genuine Oil dan Suzuki Genuine Accessories. Sepanjang 2017, pertumbuhannya menyentuh 7,1 persen atau sebanyak 95.490 unit dibanding tahun lalu yang hanya 89.187 unit.
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018