Jakarta (ANTARA News) - Presiden Donald Trump berjanji Amerika Serikat akan menunjukkan "fleksibilitas" bagi "teman sejati" berkenaan dengan rencana penerapan tarif impor baja dan aluminium menjelang upacara penandatanganan untuk meresmikan kebijakan kontroversial tersebut menurut siaran kantor berita AFP.

"Menantikan pertemuan pukul 15.30 hari ini di Gedung Putih. Kami harus melindungi dan membangun Industri Baja dan Aluminium sementara pada saat bersamaan menunjukkan fleksibilitas dan kerja sama yang luar biasa kepada mereka yang merupakan teman-teman sejati dan memperlakukan kami secara adil dalam perdagangan dan militer," kata Trump pada Kamis waktu setempat di Twitter.

Presiden dari Partai Republik itu mengejutkan anggota parlemen dari partainya sendiri dengan mengumumkan rencana pemberlakuan tarif yang memicu pengunduran diri seorang penasihat ekonomi utama dan menuai kecaman dari mitra global yang menjanjikan langkah balasan.

Pengumuman Trump pekan lalu bahwa dia akan mengenakan tarif impor 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk aluminium menghidupkan kembali momok perang dagang antara Amerika Serikat dan sekutu dagang utamanya, seperti Kanada sebagai pemasok baja terkemuka.

Amerika Serikat akan menawarkan keringanan tarif sementara bagi Kanada dan Meksiko selama 30 hari menurut laporan Washington Post, yang mengutip pejabat senior Amerika Serikat. Kelonggaran tersebut dapat diperpanjang tergantung pada kemajuan perundingan Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement/NAFTA) yang sedang berlangsung.

Pasar Amerika Serikat turun karena berita bahwa Gary Cohn, kesayangan Wall Street yang juga penasihat ekonomi utama Trump, mengundurkan diri dari Gedung Putih untuk memprotes keputusan perdagangan Trump, sementara Sekretaris Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross coba menenangkan keadaan.

"Kami akan memiliki hubungan yang masuk akal dengan sekutu kami," katanya kepada CNBC, mengklaim bahwa kebijakan Trump telah dipikirkan dengan baik. 

"Kami tidak menginginkan perang dagang," tambahnya.

Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin ikut berusaha menenangkan keadaan dengan mengklaim bahwa penetapan tarif belum selesai, dan diyakini tidak akan merugikan proyeksi pemerintah untuk pertumbuhan tiga persen.

"Kami merasa nyaman bahwa kami akan mengelola penetapan ini sehingga tidak merugikan proyeksi pertumbuhan kami," katanya kepada Fox Business.
 

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018