Ini hati-hati, ini hati-hati, ini hati-hati, nanti kampanye, disepmrit nanti
Tuban, Jawa Timur (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengingatkan seorang ibu petani dari Blitar yang berbicara saat pembagian Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial agar tidak coba-coba berkampanye.

"Ini hati-hati, ini hati-hati, ini hati-hati, nanti kampanye, disepmrit nanti," kata Presiden di desa Ngimbang, Tuban, Jumat.

Bersama dengan Ibu Iriana Joko Widodo, Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini Soemarno, Mensesneg Pratikno dan sejumlah pejabat lain, Jokowi menghadiri pembagian SK Perhutanan Sosial sekaligus panen jagung desa Ngimbang, kecamatan Palang, Tuban.

Saat berbicara di podium, Presiden mengundang empat petani asal Tegal, Malang dan Tuban untuk menceritakan pengalaman mereka. Seorang ibu petani dari Blitar yang belum sempat menyebutkan namanya langsung mengucapkan terima kasih berkali-kali kepada Presiden karena mendapatkan SK Perhutanan Sosial.

"Saya dari Blitar ingin mengucapkan terima kasih ke Bapak Jokowi sebesar-besarnya karena dulu kami kerja keras kami jalan dari Blitar sampai ke Jakarta, saya membekali kopi nasi, nyatanya cuma janji-janji, kalau Pak Jokowi memang OK," kata si Ibu.

Baca juga: Panen jagung di Tuban, Jokowi akan kawal hutan demi masyarakat sejahtera

Ibu ini mengaku membantu teman-temannya sesama petani Blitar yang berjalan kaki dari Blitar ke Jakarta pada 2013 yang menuntut redistribusi 9,27 juta hektare tanah untuk rakyat dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk menetapkan status tanah tanah bekas perkebunan.

"Sebentar-sebentar, ini mau kampanye kelihatannya," timpal Presiden sedikit terseyum kepada si ibu.

"Kami sangat berterima kasih kepada bapak, beribu-ribu terima kasih, si mbah juga belum makan karena senangnya saya katakan, `Mbah makan dulu`, tapi dijawab `Sudah kenyang, punya ini (SK Pertanahan Sosial), untuk makan untuk anak cucu, bekalnya masih utuh belum makan," cerita si ibu.

Mbah yang dimaksud si ibu adalah Suwito, petani yang ikut berjalan dari Blitar ke Jakarta pada 2013. Suwito adalah satu dari empat petani yang maju menemui Presiden ke podium.

"Lha itu ada snack-nya kenapa tidak dimakan?" tanya Presiden.

"Itu karena senangnya, jeruk saja sampai dibagi dua, hari ini bagi saya warga Blitar adalah Jumat yang berkah, ya Allah lindungilah Pak Jokowi, berilah panjang umur," ungkap si Ibu.

"Ya sudah, sekarang sudah dapat dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, kalau di lapangan belum cukup, nanti akan diberikan lagi. Saya akan cek ya bener-benar ditanami atau `mboten` (tidak), akan saya cek kalau tidak ditanami awas!" tegas Presiden.
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018