Jakarta (ANTARA News) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Wika) siap mengembangkan bisnis ke Afghanistan dengan berpartisipasi dalam membangun proyek infrastruktur di negara tersebut.

"Selain bermanfaat bagi hubungan bilateral Indonesia dan Afghanistan, prospek pembangunan infrastruktur di Afghanistan juga akan mampu memberikan manfaat bagi perseroan," kata Direktur Utama Wika Bintang Perbowo, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.

Keyakinan Bintang bahwa Wika siap masuk ke Afghanistan disampaikan setelah menerima delegasi bisnis Afghanistan pada Senin (12/3) di Kantor Wika, Jakarta.

Dalam kunjungan itu delegasi bisnis Afghanistan dipimpin oleh Director General of First Political Division, Ministry of Foreign Affair Islamic Republic of Afghanistan Musa Arefi, yang didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Afghanistan, Arief Rachman MD.

Pada pertemuan tersebut Wika dan perusahaan konstruksi Afghanistan Haji Khalil Construction Ltd. menandatangani nota kesepahaman kerja sama pengerjaan proyek infrastruktur di Afghanistan, antara General Manager Departemen Luar Negeri Wika Yulianto dengan Presiden Direktur Haji Khalil Construction Ltd. Khalil Samar Gul.

Bintang Perbowo mengungkapkan, pertemuan tersebut membuka peluang bagi Wika sebagai BUMN Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Afghanistan.

Ia menjelaskan, Wika merupakan satu-satunya BUMN Karya yang memiliki bisnis luar negeri dengan menghasilkan laba tanpa membawa kerugian.

Wika juga telah dipercaya membangun berbagai proyek infrastruktur di Aljazair, Dubai (Uni Emirat Arab), Jeddah (Arab Saudi), Malaysia, Myanmar hingga Brunei Darussalam dan Timor Leste.

Ke depan, perseroan mulai mempelajari berbagai proyek potensial terutama di bidang infrastruktur dan perumahan yang pembangunannya menggunakan dana dari pemerintah Afghanistan.

Sementara itu, Director General of First Political Division, Ministry of Foreign Affair Islamic Republic of Afghanistan Musa Arefi mengatakan bahwa pertemuan tersebut menjadi momentum untuk saling mengenal antara Wika dengan Afghanistan dan perusahaan asal Afghanistan.

"Wika memiliki kapasitas dan pengalaman sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Afghanistan," kata Musa.

Sebagai catatan, pada akhir Januari 2017 Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan membuka peluang kerja sama bilateral antar kedua negara, meskipun kondisi negara itu kurang kondusif terkait keamanan.

Dilanjutkan dengan kunjungan Wapres Jusuf Kalla ke Afghanistan dalam misi menggaungkan perdamaian di kawasan itu.
 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018