Manokwari (ANTARA News)-Kecelekaan ringan pesawat Batik Air di Bandar Udara Rendani Manokwari, Papua Barat, pada Selasa (13/3) diduga murni akibat human error atau kesalahan manusia.

"Landasan pacu dalam kondisi baik, cuaca pun cukup bagus. Tidak sedang hujan maupun angin," kata Kepala Unit Pelaksana Bandara Rendani Manokwari, Wahyu Anwar di Manokwari, Rabu.

Menurutnya, pilot pesawat dengan nomor penerbangan ID 6155 itu terlalu mengambil posisi ke kanan saat hendak berputar untuk persiapan take off atau lepas landas.

Akibatnya, lanjut Wahyu, roda belakang sebelah kanan pesawat Airbus seri A320-200 itu terperosok ke luar dari landasan pacu. Selanjutnya ban ambles di bahu landasan hingga tidak bisa keluar untuk melanjutkan penerbangan.

Wahyu beryukur, proses evakuasi pesawat berlangsung lancar, meski pun sempat mengalami kendala masalah peralatan.

"Sekitar pukul 19.15 tadi malam roda pesawat sudah berhasil naik ke aspal runway. Lalu pada pukul 19.40 pesawat sudah di apron (area parkir pesawat,) cukup cepat dibanding pesawat Sriwijaya waktu itu," katanya.

Wahyu menyebutkan, peristiwa ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap aktifitas penerbangan di Manokwari pada Selasa kemarin. Hanya ada satu jadwal penerbangan pesawat yang tertunda yakni Garuda Indonesia.

"Pesawat Susi dan Wings Air sudah sempat masuk. Hanya Garuda dari Jayapura yang tertunda," ujarnya lagi.

Saat itu, lanjut Wahyu, pesawat Garuda sudah masuk di area Manokwari dan siap mendarat. Akibat kejadian itu, penerbangan pesawat tersebut dilanjutkan untuk mendarat di Bandara Dominie Edwar Osok Sorong.

"Garuda kemarin sudah berada di atas udara Manokwari. Karena kondisi di bawah masih dalam proses evakuasi sehingga kami tidak berani mendaratkan, untuk mengurangi resiko keselamatan pesawat lanjut ke Sorong," pungkasnya.

Baca juga: Bandara Manokwari dinyatakan normal setelah Batik Air dievakuasi

Pewarta: Toyiban
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018