Jakarta (ANTARA News) - Google membuka API (antarmuka pemograman aplikasi) Google Maps untuk pengembang game mobile.

"Kami membawa kekayaan Google Maps ke mesin game Unity. Kami mengubah bangunan, jalan, dan taman menjadi objek game, di mana pengembang kemudian dapat menambahkan tekstur, gaya, dan penyesuaian lainnya agar sesuai dengan tampilan dan nuansa dari game mereka," ujar Google, dikutip dari Phone Arena.

Game mobile Pokemon GO sangat populer dua tahun lalu. Hal ini dikarenakan game dari Nintendo itu memiliki fitur Augmented Reality (AR) yang membuat game semakin seru untuk dimainkan.

Para pemain mencari Pokemon dan menangkapnya. Hal tersebut dapat dilakukan berkat pemetaan para penggunanya yang dikembangkan Niantic dari game Ingress (game online yang melibatkan banyak pemain dan menggunakan informasi lokasi), sehingga Pokemon GO menjadi game berbasis lokasi yang paling populer.

Meski saat ini orang-orang tidak lagi berkeliaran untuk berburu Pokemon, namun permainan ini masih berpengaruh. Pasalnya, sejumlah game baru berbasis teknologi AR juga akan diluncurkan tahun ini, seperti Harry Potter milik Niantic dan Ghostbusters dari Sony.

Dua lainnya adalah Jurassic World Alive yang dikembangkan oleh Ludia dan Universal, dan The Walking Dead: Our World (Next Games) yang kemungkinan juga akan dirilis tahun ini.

Karena tidak setiap pengembang game memiliki akses ke pemetaan Niantic, Google telah membuka API Google Maps untuk pengembang game mobile.

"Dengan data Google Maps yang terintegrasi ke dalam Unity, kami dapat memfokuskan waktu dan energi kami untuk membangun pengalaman virtual yang terperinci bagi pengguna kami untuk menemukan dinosaurus maya di dunia nyata," ujar Alexandre Thabet, CEO Ludia, perusahaan pengembang video game, demikian dilansir dari Phone Arena.

Baca juga: Bekasi minta Kemkominfo investigasi perubahan Jl. Dewi Sartika

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018