Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengungkapkan hasil survei US News & World Report menempatkan Indonesia pada peringkat kedua negara-negara di dunia paling menarik untuk investasi.

"Dua minggu lalu, Majalah US News & World Report di Amerika Serikat melakukan survei internasional negara-negara mana paling menarik, bukan terbaik ya, paling menarik. Indonesia berada di rangking dua di dunia," kata Presiden saat bicara di depan para pimpinan bank umum Indonesia yang berkumpul di Istana Negara Jakarta, Kamis.

Jokowi mengatakan metode survei yang dilakukan majalah dari AS itu adalah mewancarai 21.000 reponden untuk membuat ranking dan dipilih 6.000 responden eksekutif pengambil keputusan.

"Satu hal yang saya pelajari, ternyata investor itu bikin keputusan berinvestasi di sebuah negara itu, bukan melihat kondisi negara itu, tetapi karena tren negara itu," ungkapnya.

Kepala Negara menjelaskan bahwa yang lebih menarik investasi di sebuah negara yang dicari justru kondisinya belum ideal tapi trennya membaik.

"Karena mereka tahu negara itu akan membenahi hal-hal yang belum ideal. Itu yang diincar, itu yang dilihat. Coba bandingkan negara yang sangat ideal tapi trennya menurun, untuk apa?," katanya.

Presiden menyakini Indonesia akan semakin dipercaya investor internasional karena trennya membaiknya.

"Mungkin membaik pelan-pelan, tapi jelas konsisten, itu yang dilihat," kata Kepala Negara yang didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat menemui para pimpinan bank umum di Indonesia itu.

Untuk itu, Presiden meminta Menko Perekonomian Darmin Nasution terus memperbaiki peringkat kemudahan berusaha di dalam negeri yang pada tahun 2017 masih berada di urutan 72.

"Tahun ini saya menyakini di bawah 60, tapi bisa loncat di bawah 50. Saya ingatkan terus Menko Perekonomian, saya minta di bawah 60, tadi bisik-bisik ke saya bisa di bawah 50, kalau sudah berani bisik-bisik awas kalau tidak nyata," katanya.

Presiden juga menilai bahwa kepercayaan berinvestasi di Indonesia juga semakin membaik yang terlihat dari langkah Standard & Poor`s Rating yang mengembalikan Indonesia ke layak investasi atau "investment grade".

"Sedangkan Fitch rating yang telah meningkatkan lagi dari BBB- menjadi BBB adalah sebuah kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia," kata Jokowi.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018