Jakarta (ANTARA News) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih 2017 sebesar Rp22,1 triliun, tumbuh 14,4 persen dibandingkan laba bersih tahun 2016 yang sebesar Rp19,35 triliun.

"Kenaikan signifikan laba bersih 2017 menunjukkan kemampuan perusahaan terus tumbuh di tengah persaingan industri telekomunikasi di Indonesia yang semakin ketat dengan kinerja yang memuaskan," kata Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Menurut Alex, laba bersih perseroan selama tahun 2017 ditopang perolehan pendapatan usaha yang menembus Rp128,3 triliun, melonjak 10,2 persen dibanding tahun 2016 sebesar Rp116,33 triliun.

Pertumbuhan pendapatan terutama di kontribusi pendapatan dari segmen data, internet & IT?service?yang tumbuh sebesar 28,7 persen. Segmen ini berkontribusi sebesar 43,2 persen terhadap total pendapatan perusahaan, meningkat dari 37,0 persen pada tahun 2016.

Pertumbuhan layanan data, internet & IT?service meningkat seiring semakin tingginya penggunaan smartphone, bertambahnya pelanggan IndiHome dan meningkatnya layanan ICT Solution untuk pelanggan korporasi.

"Kontribusi pendapatan data, internet & IT service yang semakin besar menunjukkan perseroan sudah berjalan pada jalur yang tepat untuk menjadi?Digital Telecommunication Company," tambah Alex.

Selama 2017, Telkom mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) mencapai Rp33,2?triliun, sebagian besar digunakan untuk membangun BTS?3G/4G guna memperkuat bisnis selular, jaringan akses serat optik untuk meningkatkan penetrasi IndiHome, infrastruktur backbone serat optik, termasuk satelit untuk memperkuat bisnis broadband dan layanan digital.

Data seluler

Selama tahun 2017, anak usaha Telkom, yang bergerak di bidang jasa seluler Telkomsel, mencatat pendapatan sebesar Rp93,2 triliun, tumbuh 7,5 persen dari sebelumnya Rp86,7 triliun.

Di tengah tantangan melambatnya bisnis tradisional selular, yaitu voice dan SMS serta kompetisi yang ketat di segmen data, Telkomsel dapat mempertahankan profitabilitasnya dengan baik.

Pertumbuhan Telkomsel didukung bisnis digital yang meningkat sebesar 28,7 persen dari tahun 2016 seiring dengan semakin tingginya pengguna smartphone dan meningkatnya konsumsi data pelanggan Telkomsel.

Pendapatan tersebut didominasi oleh bisnis data yang naik sebesar 28,2 persen dan layanan digital yang naik sebesar 33,6 persen dari tahun 2016.

Bisnis digital ini berkontribusi sebesar 42,3 persen dari total pendapatan Telkomsel, meningkat dari 36,9 persen pada tahun 2016.

"Dinamika yang terjadi di industri seluler saat ini menambah keyakinan Telkomsel bahwa bisnis data dan layanan digital merupakan masa depan industri telekomunikasi," kata Alex.

Telkomsel fokus pada pembangunan ekosistem digital dengan membentuk portofolio layanan digital yang mencakup layanan Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, Digital Banking, dan Digital Advertising.

Dari sisi operasional, pelanggan Telkomsel tercatat sebanyak 196,3 juta pelanggan pada akhir 2017.

Baca juga: Menteri BUMN perintahkan Telkom investasi ke desa
Baca juga: Telkom suntik modal ke perusahaan Hongaria, ini alasannya

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018