Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian membidik ekspor produk kerajinan naik 5 persen hingga akhir 2018, demikian disampaikan Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsig.

“Mungkin 5 persen ya tahun ini,” ujar Gati ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.

Optimisme tersebut dikarenakan Program e-Smart IKM yang digagas Kemenperin sudah mulai berjalan, di mana beberapa usaha IKM telah memasarkan produk unggulannya melalui internet.

Gati menambahkan, untuk mencapai target itu, perlu pasokan bahan baku yang aman. 

"Misalnya, kayu glondon­gan jangan diekspor, karena itu merupakan bahan baku kerajinan kayu,"  ujarnya.

Baca juga: Ekspor kerajinan meningkat 3,8 persen

Nilai ekspor sektor kerajinan meningkat 3,8 persen pada 2017 yakni sebesar 776 juta dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 747 juta dolar AS.

“Sektor kerajinan terus menunjukkan kinerja positif. Komoditi batik mampu menyumbang nilai ekspor hingga 58 juta dolar AS pada 2017,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebelumnya.

Untuk terus meningkatkan kinerja ekspor, harus didukung dengan program pembinaan yang tepat, terlebih saat ini dunia tengah memasuki revolusi industri keempat.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018