PBB, New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan (DK) PBB pada Kamis (15/3) menyeru semua pihak dalam konflik di Yaman agar mengizinkan dan memfasilitasi akses kemanusiaan yang aman, cepat dan tanpa hambatan ke semua daerah yang terpengaruh.

Di dalam satu pernyataan, DK menyampaikan keprihatinan mengenai dampak yang ditimbulkan oleh pembatasan akses atas impor kemanusiaan dan komersial pada situasi kemanusiaan.

Dewan Keamanan menyeru semua pihak agar segera memfasilitasi akses bagi impor kebutuhan dasar itu ke Yaman dan pembagiannya guna mencapai seluruh penduduk sipil di negeri tersebut.

DK menyerukan pembukaan penuh dan berkelanjutan semua pelabuhan Yaman dan menekankan pentingnya untuk mempertahankan semuanya berfungsi dan membuka semua impor kemanusiaan serta komersial, termasuk impor makanan, bahan bakar dan medis.

Dewan Keamanan juga menyerukan ditingkatkannya akses ke Bandar Udara Sana`a buat pasokan kemanusiaan penyelamat nyawa dan pergerakan akses kemanusiaan mendesak, demikian laporan Xinhua.

DK kembali menegaskan bahwa penolakan untuk menyediakan akses kemanusiaan dapat merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Sebanyak 22,2 juta orang, katanya, sekarang memerlukan bantuan kemanusiaan, 3,4 juta lebih banyak daripada tahun lalu.

Dewan Keamanan menyampaikan keprihatinan yang mendalam mengenai sangat rentannya warga sipil terhadap wabah kolera dan difteri, sehubungan dengan kekurangan gizi akut, ancaman kelaparan dan lemahnya semua lembaga pemerintah Yaman.

Dewan Keamanan menyeru semua pihak agar mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum kemanusiaan internasional, menghindari membahayakan warga sipil, dan mengakhiri perekrutan serta penggunaan anak-anak dalam konflik.

DK PBB mengutuk "dengan sekeras-kerasnya" serangan rudal balistik oleh gerilyawan Syiah Al-Houthi terhadap Arab Saudi, terutama serangan pada 4 November dan 19 Desember 2017, yang secara sengaja membahayakan daerah sipil.

Dewan Keamanan menyeru semua negara anggota PBB agar sepenuhnya melaksanakan embargo senjata sebagaimana diharuskan oleh resolusi terkait Dewan Keamanan.

Dewan tersebut mengutuk penggunaan ranjau laut oleh pelaku non-negara, termasuk pasukan Al-Houthi, dan menyampaikan keprihatinan yang mendalam bahwa ranjau itu rentan terlepas dari penambatnya dan hanyut di saluran pelayaran internasional, sehingga menjadi ancaman buat kapal komersial dan jalur transportasi laut.

Dewan Keamanan menekankan bahwa situasi kemanusiaan akan terus memburuk dengan tak-adanya penyelesaian politik yang melibatkan banyak pihak, dan menyeru semua pihak dalam konflik tersebut agar mencabut prasyarat dan terlibat dengan kepercayaan baik dengan proses perdamaian pimpinan PBB guna mengatasi rintangan dan mencapai penyelesaian politik bagi konflik itu.

(Uu.C003)
 

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018