Jakarta (ANTARA News) - Gaya aktor Michael Kho berubah drastis menjadi pria kemayu bernama Arik dalam film "Kenapa Harus Bule?". 

Karakter yang jauh berbeda dari penampilannya sehari-hari itu bisa diperankan setelah menjalani proses reading selama empat bulan.

Aktor dan penulis jebolan institut musik di Hollywood, California itu bersyukur diberi banyak waktu untuk menjelma jadi Arik, sahabat Pipin (Putri Ayudya) yang ngebet punya pasangan bule dalam film yang disutradarai Andri Cung dan diproduseri Nia Dinata serta 

"Empat bulan aman, kalau disuruh jadi Arik dalam waktu seminggu, mungkin akan gagal," katanya ditemui usai pemutaran perdana "Kenapa Harus Bule?" di Jakarta, Kamis (15/3).

Pria yang mahir beladiri ini mengibaratkan dirinya sebagai tinta dalam lukisan sutradara yang sudah tahu betul bagaimana karakter Arik akan diperlihatkan di layar lebar.

Baca juga: "Kenapa Harus Bule?", sindiran satir jiwa rendah diri

"Saya konsultasi banyak sama Andri, diskusi, nanya-nanya ke teman, lahirlah Arik," ujar Michael yang mencukur alisnya agar sesuai dengan tampilan Arik.
(HO/Kalyana Shira)


Di film ini dia beradu akting dengan Putri Ayudya, Natalius Chendana dan Cornelio Sunny. Yang disebut terakhir adalah yang paling dia kenal karena mereka sama-sama berakting di "Halfwords".

Michael punya strategi dalam mengeratkan hubungan dengan Putri yang berperan sahabat karibnya dalam film.

Michael sengaja "menjebak" Puteri Intelegensia Indonesia 2011 untuk menghabiskan waktu bersamanya dengan berolahraga bersama saat car free day Jakarta. Obrolan pun mengalir lancar selama mereka berolahraga.

Film yang tayang pada 22 Maret 2018 ini bercerita tentang Pipin (Putri Ayudya) perempuan Indonesia yang terobsesi mendapatkan pasangan pria bule. 

Dia tertarik pada Gianfranco (Cornelio Sunny), pria Italia menawan yang tidak sesempurna yang dia pikir. Di sisi lain, ada Buyung (Natalius Chendana), teman masa kecil Pipin yang menyimpan hati untuknya namun tak dilirik karena Buyung bukanlah bule.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018