Bogota (ANTARA News) - FIFA akhirnya mengizinkan Irak menggelar pertandingan bertaraf internasional menyusul telah dicabutnya larangan yang diberlakukan selama tiga dekade menyusul isu keamanan sejak 1990.

"Kami mengizinkan pertandingan internasional dipentaskan di kota Arbil, Basra dan Karbala," kata presiden FIFA Gianni Infantino kepada wartawan setelah pertemuan Dewan FIFA di Bogota, dilansir Reuters.

Ketiga kota tersebut sebenarnya sudah diijinkan menggelar laga persahabatan internasional pada tahun lalu karena situasi keamanan yang dianggap "stabil".

Irak akan menjadi tuan rumah pada laga persahabatan melawan Qatar dan Suriah di Basra.

Di sisi lain, FIFA belum mengabulkan permintaan untuk menggelar pertandingan di Baghdad, kendati Infantino berjanji permintaan itu akan terus dipelajari.

Selama bertahun-tahun, Irak telah membangun stadion dan menjaring pemain-pemain berbakat agar siap berlaga di pentas internasional saat larangan itu dicabut.

Keputusan yang keluar pada Jumat kemarin terjadi setelah digelarnya laga persahabatan antara Irak melawan Arab Saudi di Basra pada 28 Februari lalu. Laga itu merupakan yang pertama digelar di Irak dalam 40 tahun terakhir

Pertandingan yang dimenangkan Irak dengan skor 4-1 itu disaksikan langsung oleh kepala Konfederasi Sepak Bola Asia Salman bin Ibrahim Al-Khalifa yang mengatakan "waktunya telah tiba" untuk mengakhiri larangan tiga dekade.

Irak belum bermain pada laga internasional di kandang sendiri sejak 1990. Larangan tersebut mencakup semua pertandingan kecuali laga di level domestik.
 

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018