Jakarta (ANTARA News) - Produk rumah tangga asal Indonesia tengah mengincar pasar Amerika Serikat yang dipamerkan dalam "International Home+Housewares 2018" (IHHS 2018) untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam tersebut.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago Billy Anugrah kepada Antara melalui sambungan telepon, Sabtu, mengatakan bahwa partisipasi Indonesia dalam pameran kedua terbesar untuk kategori produk rumah tangga di Amerika Serikat tersebut merupakan salah satu langkah untuk membuka pasar ekspor.

"Partisipasi Indonesia dalam pameran tersebut penting untuk membuka pasar produk ekspor baru dari Indonesia. Tidak hanya untuk ke pasar Amerika Serikat tetapi juga ke negara-negara lain karena IHHS 2018 dihadiri buyer dari 127 negara," kata Billy.

Menurut Billy, produk alat rumah tangga Indonesia merupakan salah satu produk baru yang potensial untuk dapat menembus pasar Amerika Serikat.

Keikutsertaaan Indonesia dalam pameran tersebut merupakan kerja sama dengan Konsulat Jenderal RI Chicago dan empat eksportir dalam negeri. Pameran tersebut berlangsung pada 10-13 Maret 2018 di Mc Cormick Place, Chicago, Amerika Serikat. Pada 2108 merupakan keikutsertaan kedua bagi Indonesia.

Paviliun Indonesia menempati empat booth dengan ukuran lebih dari 400 meter persegi dengan menampilkan produk, antara lain, adalah sapu, kain pel modern, alat-alat makan berbahan melamine, kerajinan tangan berbahan rotan sintetis, dan alat-alat rumah tangga berbahan kaca.

Selama penyelenggaraan pameran tersebut, Paviliun Indonesia dikunjungi lebih dari 150 potential buyer yang hadir dari berbagai perusahaan, yang tidak hanya dari Amerika Serikat tetapi dari berbagai negara di dunia.

Beberapa negara tersebut adalah Jepang, Meksiko, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Brasil, Argentina, Haiti, dan lainnya. Beberapa di antara potential buyer adalah merupakan perusahaan besar dan ternama antara lain, Wal Mart, Baum Dinnerware, Picnic, Libbey Glassware, dan Otak Home Products.

Total potensi transaksi yang dihasilkan selama pameran berlangsung mencapai 1,3 juta dolar Amerika Serikat yang berasal dari 47 transaksi.

Salah satu ritel modern terbesar di Amerika Serikat yaitu Wal Mart juga menaruh minat cukup tinggi untuk produk Indonesia khususnya produk alat-alat rumah tangga dan handicraft dari rotan sintetis.

Wal Mart telah melakukan penjajakan secara serius dengan salah satu perusahaan dalam negeri untuk memproduksi beberapa unit sampel produk rotan sintetis, yang memliki spesifikasi serta desain dari perusahaan asal AS tersebut.
 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018