Jakarta (ANTARA News) - Maroko mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 mewakili Afrika di tengah persaingan sengit upaya gabungan Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko menjadi tuan rumah Piala Dunia edisi tahun itu.

Dua hari setelah secara resmi mendaftarkan diri ke FIFA, kepala komite perencanaan Moulay Hafid Elalamy menyampaikan kesiapan dan tekad negaranya kepada pers untuk menuanrumahi turnamen itu.

"Keputusan belum ditentukan… Maroko masih memiliki peluang," ujar dia seperti dikutip AFP.

Negara berbentuk kerajaan yang berada di Afrika Utara itu telah memilih 12 kota untuk menggelar Piala Dunia dan mengajukan 14 stadion.

Casablanca, pusat ekonomi Maroko, dan Marrakesh, ibu kota pariwisata Maroko, masing-masing akan memiliki dua stadion, sementara stadion lainnya akan disebar di seluruh Maroko.

Stadion terbesar akan dibangun di Tangiers dan memiliki kapasitas 93.000 kursi.

Menurut Elalamy, yang juga menteri perindustrian Maroko, hal yang menjadi "pilar" dari tawaran Maroko adalah "zona waktu," yang berada di GMT, yang memungkinkan banyak penggemar di wilayah yang paling banyak mengirimkan tim-nya dalam ajang kompetisi ini menonton pertandingan secara real time.

Dia menekankan bahwa Maroko menawarkan bebas visa masuk kepada warga negara dari 70 negara. Selain itu, jarak antara stadion juga relatif dekat, sehingga para penggemar bola dapat bergerak bebas dari satu tempat ke tempat lain.

Maroko sangat menyukai sepak bola dan menganggap Piala Dunia 2026 sebagai isu nasional.

Sebuah survei IPSOS untuk komite perencanaan Piala Dunia 20206 di Maroko men unjukkan bahwa 97 persen orang Maroko mendukung rencana ini dan 84 persen dari mereka sangat tertarik kepada sepak bola."Bagi kami sepak bola ada di mana-mana, di pedesaan, di kota," ujar Elalamy.

Maroko sebelumnya mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 1994, 1998 dan 2006.

Tawaran gabungan AS/Kanada/Meksiko dianggap sebagai kandidat terkuat untuk turnamen akbar itu.Namun, kecemasan muncul akibat komentar menyinggung Presiden AS Donald Trump pada Januari ketika membahas sebuah kesepakatan yang berkaitan dengan imigran Haiti dan beberapa negara Afrika.

Suara Afrika akan menggambarkan sebuah blok besar dalam pemilihan pada 13 Juni mendatang di Moskow yang akan memutuskan tuan rumah Piala Dunia 2026, demikian AFP.

 

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018