Damaskus, Suriah, (ANTARA News) - Militer Suriah pada Ahad (18/3) merebut Kota Kecil Saqba di Ghouta Timur, pinggir Ibu Kota Suriah, Damaskus, dan warga sipil mulai segera kembali ke rumah mereka.

Tentara Suriah menyebar di daerah tersebut dan warga sipil yang masih berada di daerah itu menyambuta prajurit militer pemerintah.

Warga sipil yang telah mengungsi dari Saqba beberap ajam sebelum pembebasan kota kecil tersebut, pun segera mulai kembali ke rumah mereka di sana sebelum mereka bahkan sampai ke tempat penampungan di luar Ghouta Timur.

Seorang komandan lapangan di militer Suriah mengatakan kepada Xinhua, banyak gerilyawan di Saqba telah menyerahkan diri, sementara yang lain menyelamatkan diri sebelum kedatangan petempur Suriah.

Ketika berbicara kepada Xinhua, perwira tersebut --yang tak ingin disebutkan jatidirinya-- mengatakan pembebasan Saqba dapat dilakukan melalui kerja sama dengan warga sipil di dalam kota itu. Warga sipil sebelumnya telah melancarkan protes guna menentang kehadiran gerilyawan di tempat tinggal mereka.

"Beberapa hari ke depan akan indah sebab Ghouta Timur akan dibebaskan dari pelaku teror yang telah menyebar kekacauan di daerah ini," kata perwira tersebut.

Kota kecil itu telah mengalami kerusakan selama pertempuran, dan banyak gedung rusak sebagian atau sebagian besar tapi warga kelihatan lega bahwa keamanan telah kembali.

Abu Hisham berdiri di samping gedung apartemennya, sambil ngobrol dengan seorang prajurit sementara ia memegang putranya.

"Kami berharap dapat hidup dalam kebahagiaan dan memiliki kehidupan kami kembali sebab kami telah menderita sangat banyak selama tujuh tahun belakangan --kepalaran, ketakutan, dan pengepungan," kata Abu Hisham kepada Xinhua.

Warga sipil lain menyampaikan rasa lega bahwa daerah mereka tidak lagi menjadi ajang pertempuran.

Abu alaa, seorang warga lain di Saqba, mengatakan mereka akhirnya dapat bernafas "setelah tujuh tahun kelaparan, pengepungan, penghinaan, penderitaan, dan syukurlah kami telah dibebaskan dari terorisme".

"Pelaku teror telah menghancurkan daerah ini dan membuat kami tercekik," katanya.

Pada Ahad pagi, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengunjungi daerah garis depan di wilayah Ghouta Timur, bertemu dengan prajurit dan warga sipil, kata kantor media presiden Suriah.

Kantor media tentara Suriah menerbitkan dua gambar yang menunjukkan Bashar dikelilingi tentara dengan keterangan gambar "di garis depan di Ghouta Timur, Presiden (Bashar) al-Assad berada bersama pahlawan militer Suriah".

Laporan itu tidak menjelaskan lokasi pasti yang telah dikunjungi Bashar, tapi menyatakan lokasinya "di dalam Ghouta".

Sementara itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan ribuan orang menyelamatkan diri dari beberapa daerah di Ghouta Timur pada Ahad, yang paling akhir dari serangkaian pengungsian massal dari kubu gerilyawan di pinggir timur Damaskus.

Ghouta Timur, wilayah pertanian seluas 105 kilometer persegi yang terdiri atas beberapa kota kecil dan lahan pertanian, menimbulkan ancaman terakhir buat ibu kota Suriah karena kedekatannya dengan permukiman yang dikuasai pemerintah di sebelah timur Damaskus dan serangan mortir yang berlangsung dan ditujukan ke daerah permukiman di ibu kota Suriah.

Empat kelompok utama gerilyawan saat ini berada di dalam Ghouta Timur, yaitu Tentara Islam, Failaq Ar-Rahman, Ahrar Ash-Sham, dan Komite Pembebasan Levant --yang dikenal dengan nama Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida.

Lembaga kemanusiaan PBB telah menyuarakan kekhawatiran mengenai situasi kemanusiaan yang memburuk buat 400.000 orang di wilayah tersebut, tempat para pegiat mengatakan sebanyak 1.000 orang telah tewas sejak akhir Februari akibat pemboman sengit dan operasi militer.

(Uu.C003)

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018