Palembang (ANTARA News) - Usia kepala empat tidak menghalangi Melianda Simanjuntak (41) untuk tetap terbang dengan parasut, bahkan atlet senior terjun payung andalan Sumatera Selatan itu masih akan berlaga di ajang Pekan Olah Raga Nasional (PON) pada 2008. Melyanda, atlet senior putri binaan Pemkab Musi Banyuasin (Muba) Sumsel itu, telah "mengantongi" tiket PON XVII di Kalimantan Timur (Kaltim) untuk membela Provinsi Sumatera Selatan. Melyanda memang bukan atlet biasa. Putri kelahiran Medan, 29 Desember 1966 ini telah malang melintang di berbagai kejuaraan terjun payung nasional dengan segudang prestasi. Ia pernah mengharumkan nama Sumsel di beberapa kejuaraan nasional, dan dirinya siap berprestasi kembali pada ajang PON XVII. "Saya terus mempersiapkan diri, memanfaatkan waktu luang untuk latihan baik di Sekayu, di Jakarta, dan di Jawa Timur," katanya kepada ANTARA di Palembang, Ahad. Sarjana hukum ini mengaku selalu nyaman latihan di Sekayu, karena di ibukota Musi Banyuasin itu, semua fasilitas disediakan oleh Bupati setempat. Berbeda dengan di provinsi dulu, yang kalau mau latihan harus berusaha dan mencari dana sendiri. Sebelum mendapat kesempatan latihan di Sekayu, Melianda sempat merasa kecewa dan putus asa, karena segudang prestasi yang pernah diraih di ajang nasional tidak pernah dihargai provinsi. Melianda pernah dijanjikan pekerjaan menjadi PNS, namun sudah tiga kali pergantian Gubernur, sejak Ramli Hasan Basri, Rosihan Arsyad dan sekarang Syahrial Oesman, janji menjadi PNS belum juga kesampaian. "Syukur di Musi Banyuasin ada kesempatan mengikuti tes masuk PNS. Alhamdulillah sejak 2005 lalu resmi menjadi pegawai negeri," katanya. Menurut dia, sejak diangkat menjadi PNS, prestasi dan pengalaman yang telah dicapai selama menggeluti cabang terjun panyung dapat dimanfaatkan. "Di sini saya dapat melakukan pembinaan atlet junior, karena mendapat dukungan sepenuhnya dari Bupati, baik sarana maupun prasarana," katanya. Ia berharap pada PON XVII mendatang dapat meraih medali demi memotivasi atlet junior yang sekarang dibinanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007