Jakarta (ANTARA News) - Sampah hasil dari pembersihan di pesisir utara Jakarta yang antara lain meliputi kawasan konservasi bakau di Muara Angke dan Dermaga Kali Adem, hingga Senin (19/3) sudah mencapai 54 ton.

Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Ali Maulana Hakim di Jakarta, Selasa, menuturkan pembersihan sampah di kawasan tersebut telah dilakukan sejak Sabtu (17/3). Pada Sabtu, sampah yang diangkut mencapai 19 ton, pada Minggu (18/3) sebanyak 15 ton dan pada Senin (19/3) 20 ton.

"Dengan begitu, total keseluruhan sampah yang sudah kami bersihkan dan kami angkut dari kawasan tersebut mencapai 54 ton. Masih banyak sampah yang harus dibersihkan," tutur Ali.

Menurut dia, Dinas Lingkungan Hidup mengerahkan dua alat berat jenis eskavator dan spider untuk mengangkut sampah di wilayah konservasi bakau (mangrove) Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara.

Baca juga: Butuh seminggu angkut sampah mangrove Muara Angke

"Pengangkutan sampah di kawasan konservasi bakau dilakukan dengan menggunakan eskavator. Sedangkan sampah di Dermaga Kali Adem diangkut dengan alat berat spider," ujar Ali.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan timbunan sampah itu disebabkan banyaknya sampah yang terbawa ombak dari sejumlah perairan di sekeliling Teluk Jakarta, termasuk 12 muara sungai Jakarta dan kota penyangganya.

"Karena angin barat yang bertiup itu menimbulkan ombak yang besar, sehingga sebagian besar sampah rumah tangga terbawa aliran air dan sampai kesitu (kawasan mangrove)," ungkap Ali.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus melanjutkan pembersihan sampah-sampah yang menumpuk di kawasan pesisir utara Jakarta.

"Sampai dengan hari ini, pembersihan dan pengangkutan sampah di daerah pesisir utara Jakarta masih terus kami lakukan, tidak berhenti," katanya.

Baca juga: Sambangi Muara Angke, Anies turun tangan bersihkan sampah
 

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018