Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kerugian dana nasabah diduga akibat skimming atau penyadapan data kartu debit di Surabaya, Jawa Timur, tidak banyak.

"(Total kerugian) tidak banyak. Paling banter sekitar Rp150 juta-an," kata Kartika, yang akrab disapa Tiko, ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, belasan nasabah Bank Mandiri antre mengurus pemblokiran rekening di kantor Bank Mandiri KCP Surabaya Graha Pena, pada Senin (19/3).

Para nasabah tersebut melakukan pemblokiran rekening karena saldo di rekeneng mereka raib secara misterius diduga akibat skimming.

"Kami lihat kemarin asalnya dari satu sindikat, belum ada indikasi laporan dari tempat-tempat lain," kata Tiko.

Ia berharap nasabah yang saldonya raib secara misterius untuk proaktif melaporkan kerugian yang dialaminya.

"Kami harapkan langsung dilaporkan untuk kami ganti dan kartu debitnya kami keluarkan yang baru lagi," kata Tiko.

Baca juga: Soal "skimming", Mandiri harap nasabah proaktif
 

Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018