Menyadari bahwa masa depan akan sangat berubah karena revolusi digital, persoalan lapangan kerja menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi.
"Saya melihat NDP bisa menghasilkan lapangan kerja dan memberi peluang bagi banyak orang. Karena itu dibutuhkan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan setiap individu di bidang digital," ujar Vivian saat menghadiri peresmian NDP di Batam, Kepri, Selasa.
Menduduki peringkat pertama sebagai negara investor di Batam dengan nilai investasi mencapai 1,2 miliar dolar AS, Singapura yang juga unggul dalam sektor teknologi digital telah sepakat membantu menyediakan pelatihan keterampilan ekonomi digital bagi warga Indonesia.
NDP saat ini menjadi tuan rumah untuk program pendidikan tahap pertama yang diikuti oleh 65 dosen dari beberapa universitas dan politeknik di seluruh Indonesia. Pelatihan yang berlangsung selama tiga minggu itu merupakan wujud dukungan dari Temasek Foundation International, Politeknik Negeri Singapura (SP), Politeknik Batam, serta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI.
Vivian menilai pengembangan NDP memperkuat posisi Batam sebagai jembatan digital bagi Indonesia dan Singapura, melalui industri digital dan pengembangan inkubator start-up.
"NDP juga akan membantu pemerintah Indonesia mencapai target menciptakan 1.000 start-up dengan nilai bisnis mencapai 10 miliar dolar AS pada 2020," tutur dia.
Dari tiga blok yang telah dibangun di NDP, dua gedung telah terisi dengan perusahaan-perusahaan asing dan lokal yang bisnisnya bergerak di bidang digital, salah satunya studio film Infinite Studios.
Menurut pemilik Infinite Studios yang merupakan putra dari pendiri Citramas Group, Mike Wiluan, total tenaga kerja yang terserap dari fase pertama pembangunan NDP ini sekitar 1.500 orang.
Total sembilan gedung perkantoran di NDP ditargetkan mampu menarik investasi potensial di atas 500 juta dolar AS.
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
