Bandung Barat (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tidak mungkin selesai sesuai target pertama tahun 2019 karena pembebasan lahan belum selesai, dan berharap rangkaian pengujian fasilitas kereta cepat itu bisa dilakukan tahun 2020.

"Kalau sesuai target yang pertama, enggak mungkin. Terus terang saja, kami harapkam comissioning pada 2020," kata Rini saat meninjau lokasi Tunnel Walini di Bandung Barat, Rabu.

Rini menjelaskan pembebasan lahan saat ini baru mencapai 56,5 persen dari total kebutuhan dan upayanya masih terus berjalan dengan target bisa selesai pada April.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), perusahaan patungan BUMN dengan China Railway International Corporation.

Jalur kereta cepat tidak menggunakan jalur rel yang sudah ada, namun jalur baru yang dibangun sesuai dengan spesifikasi kereta cepat.

Saat ini pembangunan terowongan untuk jalur kereta itu sudah berjalan di Walini dan di wilayah Halim Perdanakusuma, Jakarta, yang menurut Rini termasuk titik strategis dari keseluruhan proses pembangunan jalur kereta cepat tersebut.

Pembangunan terowongan dilakukan lebih dulu karena proses konstruksinya membutuhkan waktu. Selain itu, pengerjaan rel layang untuk kereta cepat tersebut juga dalam pengerjaan.

Setelah pengerjaan jalur kereta, tahapan pembangunan selanjutnya adalah pemasangan instalasi sistem persinyalan dan telekomunikasi yang ditargetkan terlaksana pertengahan 2020 dan selesai akhir 2020.

Kereta cepat yang melaju dengan kecepatan 350 kilometer per jam akan mempersingkat waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi sekitar 45 menit. Kereta itu akan berhenti di empat stasiun, Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini dan Stasiun Tegalluar.

"Kehadiran kereta cepat bisa menjadi upaya menumbuhkan ekonomi di sepanjang koridor Jakarta Bandung melalui penciptaan sentra ekonomi baru baik di sektor usaha kecil menengah maupun ekonomi masyarakat sekitar," kata Rini.

Baca juga: Investasi kereta cepat Jakarta-Bandung naik 83 juta dolar AS

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018