Mamuju (ANTARA News) - Banjir menjebol gudang beras milik Bulog Sub Divisi Regional Kabupaten Mamuju di Simboro pada Kamis pagi, merusak sekitar separuh dari 700 ton beras yang tersimpan di gudang itu.

Selain menjebol gudang, banjir juga merobohkan pagar beton di bagian depan dan samping kiri kantor Bulog Divre Mamuju serta barang-barang di dalam ruangan kantornya.

"Banjir menerjang kawasan ini antara pukul 08.00 hingga 09.00 Wita. Ketinggian air hampir dua meter. Kemudian menjebol gudang serta merobohkan pagar bagian depan dan samping," kata Kepala Gudang Bulog Divre Mamuju Muhammad Arsalan, menambahkan gudang itu berkapasitas 700 ton lebih stok beras dengan kualitas setara medium.

"Kemungkinan, yang rusak dan tidak bisa lagi diolah karena basah lebih dari setengah yang ada di dalam gudang yang jebol tersebut. Apalagi, banjir yang menerjang itu bercampur lumpur sehingga beras tersebut sudah tidak bisa dikonsumsi," katanya.

Ia mengatakan bahwa selanjutnya beras yang masih baik akan dipisahkan dari yang rusak dan dipindahkan ke gudang Bulog di Kalukku.

"Kerugian kami perkirakan hingga Rp2 miliar. Kami masih mencoba membersihkan kantor yang mencari barang-barang yang bisa diselamatkan," katanya.

Banjir bandang akibat hujan deras yang melanda sebagian wilayah Kota Mamuju pada Kamis pagi menyebabkan sejumlah rumah warga di Kelurahan Karema, Binanga, Rimuku dan Simboro rusak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah masih mendata jumlah rumah yang terdampak banjir.

"Teman-teman di lapangan masih sementara mendata sehingga kami belum tahu berapa rumah warga yang rusak dan terdampak banjir bandang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Mamuju Amrullah.

Baca juga: Banjir rob rendam pemukiman warga Mamuju

Pewarta: Amirullah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018