Tangerang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mengirim perwakilan sebanyak sembilan orang untuk mengikuti pelatihan budi daya tanaman bakau (mangrove) di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

"Semuanya merupakan warga pantai utara, tujuannya agar mereka nantinya dapat mengembangkan dan sebagai motivator bagi warga lainnya," kata Seksi Budidaya Mangrove Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tangerang, Sugih Saputra Galih di Tangerang, Jumat.

Sugih mengatakan kondisi di pesisir saat ini sangat memprihatinkan karena ombak perairan Laut Jawa semakin ganas menyebabkan lahan produktif penduduk hilang.

Bahkan akibat abrasi, rumah penduduk juga hancur serta tambak dan sarana publik lainnya hancur diterjang ombak.

Berbagai upaya dilakukan, termasuk membangun tanggul penahan dengan biaya besar oleh pemerintah pusat , tapi tidak bertahan lama karena hancur diterjang ombak.

Namun upaya terbaik dengan biaya terjangkau adalah dengan menanam mangrove karena akarnya kuat menahan gelombang.

Demikian pula, ketika pohon mangrove sudah besar dapat berfungsi sebagai pelindung bagi ikan dan hewan air lainnya.

Dia mengatakan perwakilan pelatihan itu nantinya menjelaskan dan menerapkan di Kabupaten Tangerang kepada warga lainnya.

Pelatihan tersebut karena Pemprov DKI Jakarta dianggap berhasil membudidayakan mangrove di kawasan Muara Angke dan Pantai Indah Kapuk, maka perlu belajar.

Selain itu, juga digelar budidaya mangrove di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk dengan melibatkan sejumlah warga dan pihak terkait lainnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang, Moch Maesyal Rasyid mengatakan pemerintah setempat mengembangkan obyek wisata hutan mangrove di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga pada lahan seluar 12 hektare dengan melibatkan warga sebagai pemilik tambak.

Maesyal menambahkan saat ini sudah dikerjakan pembuatan jembatan dan jalan menuju ke lokasi wisata itu.

Sedangkan penanaman pohon mangrove sedang dilakukan secara bertahap dengan melibatkan petani tambak ikan dan udang setempat.

Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018