Jakarta (ANTARA News) - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengajak warga untuk bersama-sama terlibat dalam kegiatan penanaman bibit pohon bakau atau mangrove di kawasan Konservasi Mangrove Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara.

"Kami berharap ada banyak pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan penanaman bibit mangrove nanti, termasuk warga Muara Angke, sekalian kita kampanye peduli lingkungan," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Yusen Hardiman di Jakarta, Jumat.

Meskipun demikian, menurut dia, sampai dengan saat ini pihaknya masih belum dapat menentukan waktu pelaksanaan kegiatan penanaman bibit mangrove tersebut mengingat kondisi cuaca yang berubah-ubah.

"Beberapa hari terakhir ini, kondisi cuaca di laut kurang kondusif. Cuacanya tidak menentu, sering berubah-ubah. Tadinya memang kami jadwalkan pada akhir pekan ini, namun masih tentative," ujar Yusen.

Dia menuturkan pihaknya akan menyiapkan sebanyak 10.000 bibit pohon mangrove untuk ditanam di kawasan konservasi tersebut, sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat dan lingkungan sekitar.

"Bibit-bibit mangrove yang akan ditanam itu berasal dari Dinas Kehutanan, masyarakat mangrove dan organisasi lingkungan. Kami berharap penanaman mangrove itu bermanfaat untuk masyarakat serta lingkungan yang ada di sekitarnya," tutur Yusen.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana Hakim mengungkapkan penanaman bibit pohon mangrove itu merupakan salah satu upaya yang akan dilakukan dalam rangka memperbaiki ekosistem hayati di kawasan tersebut. Bibit-bibit mangrove itu akan ditanam di atas lumpur sisa sampah.

"Nantinya, bibit-bibit pohon mangrove akan kami tanam di atas lumpur sisa sampah. Makanya, semua sampah harus dibersihkan terlebih dahulu. Dengan begitu, ekosistem hayati di kawasan tersebut bisa diperbaiki," ungkap Ali.

Dia menambahkan, lumpur merupakan media tanam untuk pohon mangrove. Sedangkan lumpur yang terdapat di kawasan tersebut juga terbentuk dari sisa sampah organik yang telah membusuk dan mengeras.

"Jadi, yang kami angkut, yang kami bersihkan di kawasan itu adalah sampah-sampah berbahaya, diantaranya plastic, sterofoam dan bahan keras lainnya. Sedangkan lumpurnya akan dimanfaatkan untuk menanam bibit mangrove," tambah Ali.

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018