Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya mengatakan Nongsa Digital Park (NDP) yang baru diresmikan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan pada Selasa (20/3), bisa menjadi jembatan digital untuk memiliki Silicon Valley versi Indonesia.

"Ini digital bridge, yang dibangun hasil kerja sama konkret Indonesia dengan Singapura di Batam. Kenapa (NDP) tidak, ini bisa menjadi jembatan untuk bisa memiliki Silicon Valley," kata Swajaya di sela-sela kunjungan kerja di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, talenta yang dimiliki Indonesia untuk ekonomi digital sangat luar biasa, tetapi belum sehebat Singapura dalam hal enterpreneur. NDP bisa menjadi jembatan untuk bisa bekerja sama dan belajar menciptakan enterpreneur handal.

Jika Batam benar-benar bisa menjadi digital bridge tentu akan bisa menjembatani begitu banyak potensi bisnis rintisan (startup) yang sudah bermunculan dan berkembang di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan Medan.

Bali ada digital nomad dengan banyak inkubator, begitu juga di Medan yang mulai berkembang dengan digital valley yang dikembangkan Telkom di Toba.

"Jadi, jika ini berkembang dengan baik, betul-betul bisa kita manfaatkan maka harapan Presiden untuk memiliki 1.000 technopreneur di 2019 akan tercapai dan dengan potensi ekonomi signifikan," lanjutnya.

Sebelumnya ia mengatakan sudah ada sekitar 15 startup asal Singapura yang akan bergadung di NDP. Dan satu di antaranya sebenarnya startup asal Indonesia yang beroperasi di Singapura dan kini bergabung di NDP.

Pemilihan Batam menjadi lokasi digital park karena sumber daya manusianya yang tersedia untuk bisnis ekonomi digital, selain lokasinya yang sangat dekat hanya 35 menit dari Singapura --yang menjadi tempat berkumpulnya pelaku bisnis ekonomi digital dari Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara Skandinavia.

Konkret kerja sama

Nongsa Digital Park merupakan bentuk konkret dari hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada September 2017, kata Dubes Swajaya.

"Mudah-mudahan kalau ada retreat berikutnya akan ada lagi kerja sama-kerja sama konkret yang akan dihasilkan, yang kita ingin benar-benar bisa dijalankan. Salah satunya seperti Ekspedisi Laut dalam di Laut Jawa antara ilmuwan Indonesia dan Singapuara," ujar dia.

Sudah ada juga kerja sama ITB dengan Singapore Univerity of Technolgy and Design dan kerja sama Politeknik Singapura dengan Kementerian Perindustrian untuk membangun politeknik di Kendal Industrial Park yang merupakan hasil pertemuan pimpinan kedua negara di 2016.

"Pertemuan selanjutnya rencananya akan dilakukan di Indonesia sekitar bulan Juni 2018. Namun lokasinya belum ditentukan," ujar dia.
 

Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018