Lombok Barat (ANTARA News) - Forum Tembakau Asia yang diselenggarakan Asosiasi Petani Tembakau Internasional (ITGA) di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa, mendeklarasikan keberlanjutan usaha tani tembakau.

Pembacaan deklarasi dilakukan oleh Ketua Pelaksana Harian ITGA Antonio Abrunhosa, yang berisikan empat poin terkait tembakau.

Poin pertama, mengikuti aturan konsumsi tembakau dan memastikan bahwa tembakau adalah produk dari konsumsi yang berkelanjutan, termasuk berkaitan dengan pekerja anak dan deforestasi.

Kedua, untuk mencegah dampak dari penghancuran atas penghidupan jutaan keluarga petani tembakau dan buruh.

Ketiga, untuk mempromosikan tujuan pembangunan keberlanjutan dalam masyarakat dan komunitas dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau SDGs, karena petani tembakau sangat banyak dan fakta tersebut seharusnya tidak diabaikan.

"Poin keempat adalah untuk menunjukkan kelayakan jangka panjang dari alternatif semacam itu, termasuk keberlanjutan berbasis pasar dalam trade off," katanya.

Dalam deklarasi tersebut juga dibacakan permintaan petani tembakau dunia yang sudah disuarakan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, yakni berkaitan dengan serangkaian tindakan komprehensif yang harus diambil untuk memastikan bahwa tembakau dan produk hasil tembakau dijamin.

Selain itu, kontribusi yang signifikan dari penananam tembakau pada perekonomian dari negara-negara penanam tembakau. Dan penelitian ekonomi yang komprehensif pada pasar yang terkondisi dan diambil dalam pengukuran yang komprehensif.

Baca juga: Bea Cukai belum terapkan pembatasan impor tembakau

Baca juga: Areal tembakau Voor Oogst Paiton diperkirakan naik tahun ini

Baca juga: Gus Ipul janji jaga industri tembakau

Baca juga: LSM kecam kampanye penukaran buku dengan tembakau


Usai pembacaan deklarasi, perwakilan anggota ITGA dan anggota Forum Tembakau Asia menandatangani deklarasi tersebut.

Forum Tembakau Asia diikuti oleh perwakilan petani tembakau dari Azerbaijan, India, Filipina, Vietnam dan Indonesia, dibuka Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB H Husnul Fauzi, mewakili Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, yang berhalangan hadir.

Pertemuan membahas peluang dan tantangan tembakau dunia tersebut juga diikuti oleh Direktur Perbenihan Perkebunan, Kementerian Pertanian H Muhammad Anas, Ketua Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo, dan Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno, serta pengurus Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI).

Pewarta: Awaludin
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018