New York (ANTARA News) - Kurs dolar Amerika Serikat menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok mulai berkurang.

Ekspektasi pasar untuk perang dagang menurun setelah Wakil Perdana Menteri China, Liu He, melakukan percakapan telepon dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Steven Mnuchin, Sabtu (24/3), mendesak upaya-upaya bersama untuk menjaga stabilitas hubungan perdagangan China-Amerika Serikat.

Mnuchin mengatakan, Minggu (25/3), bahwa dia "berharap secara hati-hati" kesepakatan dapat tercapai dengan China, menurut Fox News.

Kekhawatiran perang perdagangan tampaknya berkurang terlebih lagi setelah komentar Perdana Menteri China, Li Keqiang, Senin (26/3).

"Tidak ada pemenang dalam perang dagang," kata Li, menyerukan sikap yang rasional dan sungguh-sungguh ketika menangani masalah ketidakseimbangan perdagangan China-Amerika Serikat.

Li mendesak komunitas internasional untuk bersama-sama melindungi sistem perdagangan multilateral dengan perdagangan bebas sebagai landasannya, serta menentang proteksionisme dan unilateralisme.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,39 persen menjadi 89,372 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2401 dolar AS dari 1,2456 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4154 dolar AS dari 1,4228 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia jatuh menjadi 0,7687 dolar AS dari 0,7734 dolar AS.

Dolar AS dibeli 105,52 yen Jepang, lebih tinggi dari 105,25 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9471 franc Swiss dari 0,9448 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2876 dolar Kanada dari 1,2867 dolar Kanada.
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018