Mataram (ANTARA News)- Dinas Pendidikan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, razia ponsel siswa akan dilakukan setiap pekan demi mencegah siswa menyimpan situs pornografi.

"Tanpa adanya instruksi pun, kalangan pendidikan aktif melakukan razia hand phone, untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan akibat tersimpannya konten pornografi pada HP pelajar," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Sudenom di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan, jika ada siswa ketahuan menyimpan konten pornografi pada ponsel mereka, maka orang tua mereka akan dipanggil, bahkan sekolah dapat meminta anak itu pindah sekolah agar tidak mengganggu dan menularkan kebiasaan mereka ke siswa lain.

Baca juga: Diskominfo Mataram diminta blokir situs pornografi

"Sanksi pemindahan siswa yang terbukti menyimpan aplikasi pornografi di HP, sudah ada yang dilakukan pihak sekolah," kata Sudenom, namun enggan menyebut jumlah dan dari sekolah mana aja.

Sudenom menyatakan tidak melarang pelajar membawa ponsel selama tidak digunakan saat jam belajar. "Justu sebaliknya siswa diajurkan menggunakan HP untuk berbagai kepentingan positif," kata dia.

Namun sekolah diharuskan meningkatkan pengawasan terhadap isi aplikasi pada ponsel pelajar agar tetap steril dari konten pornografi.

"Karenanya, peran serta dari wali kelas sangat penting untuk melakukan pemeriksaan HP siswa secara berkala dengan sistem razia," tutup Sudemon.

Baca juga: Pertolongan pertama anak yang mengakses pornografi (video)

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018