Bandung (ANTARA News) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat mengungkapkan bahwa tingkat keterisian (okupansi) hotel di Kota Bandung pada jelang libur Paskah akhir pekan ini, Kamis malam (29/3) hanya 55 persen.

"Kalau long weekend hari ini hingga besok cukup bagus. Tadi malam masih diangka 55 persen lah dari 470 hotel yang ada," ujar Ketua PHRI Jabar, Herman Mochtar saat dihubungi telepon seluler, Jumat.

Herman mengatakan, okupansi hotel pada Jumat malam diperkirakan akan terus meningkat. PHRI memperkirakan wisatawan baru berdatangan ke Kota Bandung pada Jumat.

"Malam ini bisa 90 persen saya kira, tapi lihat kondisi dan situasinya," ujar dia.

Ia mengatakan, tingkat okupansi hotel dari tahun ke tahun di Kota Bandung menunjukan grafik penurunan. Pada 2017 angka hunian dapat mencapai 70 persen, namun tahun ini, PHRI mendapat laporan hanya sekitar 60-65 persen.

Ia menduga penurunan ini akibat kejenuhan para wisatawan baik dari nusantara maupun mancanegara datang ke Kota Bandung. Mereka tidak menemukan sesuatu hal yang baru ketika berwisata ke Kota Bandung.

"Bisa kita lihat penerbangan dulu dari Kuala Lumpur ke Bandung bisa tiga kali, sekarang tinggal 1,5 kali. Singapura dulu lima kali sekarang dua kali," kata dia.

Menurutnya, agar bisnis hunian kembali menggeliat, perlu adanya promosi pariwisata baru yang dapat ditawarkan pemerintah daerah. Bandung yang dikenal sebagai kota pariwisata dan kuliner harus lebih didorong sebagai destinasi unggulan.

Apabila dibandingkan dengan provinsi maupun daerah lain, Jabar khususnya Kota Bandung tertinggal dalam hal promosi. Kata Herman, provinsi maupun daerah lain melakukan promosi dengan menyasar langsung ke wilayah-wilayah lainnya yang ada di Indonesia.

"Kemudian kita harus melakukan program promosi yang terarah. Wisnus sangat kita andalkan, kalau Wisman sudah sangat sulit. Wisnus jadi pasar besar dan Bandung jadi perhatian mereka," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018