Jakarta (ANTARA News) - Bertepatan dengan hari libur nasional Jumat (30/3), sekitar seribuan muda-mudi memilih bertolak ke JIExpo untuk melihat grup electronic dance music yang sedang digandrungi beberapa tahun belakangan ini, The Chainsmokers.

Selepas pukul 18.00, para pengunjung mulai berdatangan, pasalnya beberapa grup musik elektronik menjadi penampilan pembuka dari The Chainsmokers, dimulai dari DJ Jenja, Weird Genius dan Alffy Rev.

Sekitar pukul 20.30 salah seorang DJ yang sedang berkibar namanya, Dipha Barus, mendapat giliran tampil, tepat sebelum penampilan utama malam itu.

Dipha Barus malam itu menggandeng beberapa penyanyi yang memang sudah berkolaborasi dengannya dalam single yang sering diputar di radio Tanah Air, antara lain Nadin dalam “All Good” dan Kallula untuk “No One Can Stop Us”.

Patut diapresiasi, pertunjukan malam itu sesuai dengan jadwal, The Chainsmokers tampil tepat seperti yang dijadwalkan pukul 22.00.

Penonton sontak bangkit begitu mendengar alunan musik elektronik dari duo asal New York ini, mereka sempat “mengisi daya” selama 30 menit, usai penampilan dari Dipha Barus.

Alex Pall bertugas dibelakang turntable, bertanggung jawab untuk musik yang mereka bawakan, sementara Andrew Taggart sesekali bernyanyi dan menyapa penonton.

“Jakarta! Selalu gila setiap kali kami kemari. Terakhir ke sini untuk acara radio,” kata Taggart di panggung, setelah membawakan beberapa lagu.

Perhelatan malam ini merupakan konser perdana Pall dan Taggart di Jakarta, namun, dalam cuitan di Twitter, duo ini menyatakan “senang kembali lagi ke Indonesia”.

Layaknya pertunjukan musik elektronik, penonton sudah berjingkrak-jingkrak sejak pertama kali musik mengalun dari panggung, tanpa jeda dari satu lagu ke lagu lainnya.
 


Kemeriahan semakin menjadi ketika The Chainsmokers membawakan lagu-lagu mereka yang akrab di telinga penonton, bisa dibilang setiap lagu mendapat porsi sambutan yang sama dari penonton.

Mulai dari “Don’t Let Me Down” berganti menjadi “Split”, kemudian “Roses”, “Paris” dan “You Owe Me”, semua tidak absen dari riuh teriakan maupun badan yang bergoyang.

Duo Alex Pall dan Andrew Taggart terjun ke dunia electronic dance music sejak 2012, namun, namanya baru melejit sekitar 2015 ketika single "Roses" sukses secara komersial.

Taggart menyebut musik mereka sebagai campuran dari indie, pop, dance dan hip-hop, mereka berdua mengidolakan Pharrel Williams dan deadmau5.

Seiring nama merka semakin berkibar, The Chainsmokers berkolaborasi dengan berbagai musisi terkenal, termasuk nama besar di musik elektronik DJ Tiesto hingga Coldplay.

Sejak pertama berkarya, The Chainsmokers belum pernah mengeluarkan album, mereka secara berkelanjutan mengeluarkan single hingga akhirnya debut album keluar pada 2017 lalu, "Memories... Do Not Open".

Kolaborasi mereka dengan Coldplay, "Something Just Like This", merupakan single pertama dalam album ini.

Billboard baru-baru ini menobatkan duo The Chainsmokers sebagai yan nomor satu di Billboard Dance 100.

The Chainsmokers sejak akhir Maret ini sedang berada dalam tur di beberapa negara Asia, sebelum Jakarta, mereka bermain di Taiwan dan Hong Kong.

Setelah Jakarta, mereka dijadwalkan kembali melanjutkan tur di Amerika Serikat. 
 

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018